Hard News

Dilanda Hujan Deras, Jembatan Sesek Bengawan Solo Tak Hanyut

Jateng & DIY

30 September 2022 13:15 WIB

Jembatan sesek atau jembatan bambu yang melintasi Bengawan Solo serta menghubungkan Solo dan Sukoharjo. (Foto: Dok. Solotrust.com/dks)

SOLO, solotrust.com - Hujan deras yang melanda Kota Solo dan sekitarnya kemarin, Kamis (29/9) petang sekira pukul 18.00 - 19.00 WIB, tak menimbulkan kerusakan di jembatan sesek atau jembatan bambu di Beton, Kampung Sewu, Jebres, Solo. Jembatan milik warga yang melintasi Bengawan Solo itu masih nampak beroperasi normal hingga Jumat (30/9).

Salah satu relawan jembatan, Gonglik menjelaskan, saat hujan deras itu terjadi, terdapat sekitar 25 relawan yang bergerak cepat untuk membersihkan sampah yang hanyut di Bengawan Solo. Pihaknya juga sempat menutup sementara jembatan setelah hujan reda.



"Untuk di sini, kalau kita tidak secepat mungkin bertindak, kemungkinan juga hancur, karena kita cepat bertindak, orang-orang yang bekerja itu banyak sekali tadi malam kalau 25 (orang) ada, untuk menanggulangi itu cepat," paparnya, Jumat (30/9).

"Kira-kira sudah lancar tidak ada sampah lagi, kita buka lagi untuk jalan," tambah Gonglik.

Ia mengatakan, sampah itu jika tak segera dibersihkan akan menghambat jembatan dan menimbulkan kerusakan.

"Sampahnya paling bahaya itu sampah bambu, soalnya begitu nempel datang lagi, numpuk-numpuk-numpuk, menghancurkan situasinya, soalnya kekuatan kita enggak begitu maksimal," ujarnya.

Gonglik menyebut, setiap harinya tim relawan sekira 30 orang, akan selalu mengecek situasi jembatan. Termasuk mengganti sesek-sesek yang rusak.

"Setiap hari setiap malam ada, mayoritas kita lakukan di malam hari, soalnya sepi, jadi kita kerjakan mana yang rusak, kita ganti. Bilamana ada kerusakan kita benahi lagi," jelasnya.

Sementara itu, Pemerintah Kota (Pemkot) Solo bersama PT Bukaka langsung meninjau kelayakan jembatan milik warga itu Jumat (30/9) setelah hujan kemarin petang.

Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Solo Taufiq Muhammad mengatakan pihaknya bersama PT Bukaka akan segera membantu untuk memperbaiki dan menguatkan jembatan.

Ia menilai sejauh ini, jembatan itu belum cukup layak dilihat dari segi keamanan dan keselamatan. Terlebih, setelah penutupan Jembatan Jurug A dan B serta Jembatan Mojo, jembatan sesek dilintasi ribuan pemotor setiap harinya. Pihaknya juga belum memberi rekomendasi jembatan itu.

"Melihat dengan situasi kondisi fakta sekarang memang mohon maaf ini masih jauh dari aspek keselamatan dan keamanan, makanya kami dari pemerintah dari Solo dan Sukoharjo kita bertemu untuk ngerembuk ini, kita mau survei bersama intinya dari yang ada ini ditingkatkan menjadi sebuah jembatan darurat yang minimal aspek keselamatannya seperti apa," paparnya.

Pihaknya akan segera membuat laporan untuk segera mengerjakan perbaikan itu. Ia berharap, perbaikan akan segera disetujui dalam waktu dekat ini. Terlebih, jembatan itu setelah perbaikan diharapkan dapat membantu mengantisipasi kemacetan di Kota Solo selama tahap pembangunan beberapa proyek.

"Dari hasil ini akan kami laporkan dan dari pihak Bukaka akan melaporkan ke perusahaannya, doa kita semoga kita dapat bantuan dari PT Bukaka untuk menyempurnakan jembatan darurat ini," jelasnya. (dks)

(zend)