Serba serbi

Tips Menggunakan Teknologi Digital yang Sehat dan Aman

Teknologi

30 September 2022 10:05 WIB

Ilustrasi. (Foto: Pixabay/geralt)

Solotrust.com - Di era teknologi digital seperti sekarang ini, penggunaan yang sehat dan aman adalah kunci. Sebab jika tidak, teknologi digital justru dapat memberi dampak negatif yang bisa merugikan penggunanya.

Dalam sebuah acara yang diselenggarakan oleh Kemenkominfo dengan nama "Program Digital Indonesia Makin Cakap", yang menghadirkan narasumber dari Sekolah Vokasi IPB University yaitu Doni Yusri, dipaparkan materi tentang penggunaan internet dan penggunaan teknologi digital secara sehat dan aman.



Menurut Doni, saat ini sekitar 75 persen dari total penduduk Indonesia merupakan pengguna internet aktif.

Tentunya, kata Doni, pemanfaatan ini harus memberikan nilai-nilai positif seperti menimba ilmu, hiburan, komunikasi, ruang hiburan, hingga peluang bisnis. Namun pada kenyataannya, banyak dampak buruk yang diperoleh pengguna seperti konflik verbal, kekerasan yang disajikan dalam kata-kata, audio, maupun video.

Dampak buruk yang lain, lanjut Doni, adalah dari kecanduan, cybercrime, kasus kriminal pornografi, dan masih banyak lagi.

"Efek buruk ini bisa hadir tanpa dibutuhkan oleh pengguna. Bahkan dampak buruknya bisa menyasar dunia pendidikan. Oleh karena itu, baik mahasiswa maupun staf sebaiknya menggunakan jalur atau fitur resmi dalam proses belajar mengajar," ujar peneliti di Pusat Studi Pembangunan Pertanian dan Pedesaan (PSP3) IPB University itu, seperti diwartakan IPB dalam laman resminya.

Untuk menghindari kejahatan dan dampak buruk lainnya, Doni menyarankan agar pengguna media sosial menggunakan tips cukup tahu tapi tidak memberi tahu.

"Dalam artian, terkadang ketika kita menggunakan berbagai aplikasi dan fitur media sosial, ada link atau situs yang muncul tanpa kehendak kita. Suka atau tidak, kita tahu. Kemudian langsung dihapus atau ditolak," katanya.

"Cara lain tentu saja adalah rutin memelihara aplikasi dan fitur dengan cara mengganti password secara berkala atau menerapkan two-factor identity authentication. Soal password ini selain diganti secara berkala juga harus sangat rahasia dan private," imbuhnya.

Ditambahkannya, saat ini kita hidup di dua alam, yaitu dunia nyata dan dunia maya. Sama seperti di dunia nyata, kita diminta menjadi masyarakat yang berguna dan begitu juga di dunia maya.

Setiap orang harus melawan hoax, menjauhi ujaran kebencian, fitnah, dan penistaan ​​dengan selalu mengkritik dan tabayyun dengan berita yang diterima, kata dia.

"Kalau perlu kita juga harus tahu siapa dan apa maksud dari berita dan pesan tersebut. Tidak ada salahnya bersikap objektif dan menghindari rasa benci dan suka yang berlebihan terhadap individu, organisasi, atau komunitas tertentu," ujar dosen Program Studi Manajemen Industri di Sekolah Vokasi IPB University itu.

Di penghujung acara, Doni mengajak 4.200 peserta yang hadir untuk selalu menjadikan diri bermanfaat dan menebar kebaikan kepada sesama bahkan di dunia maya. (Lin)

(zend)