Hard News

Polemik Pemindahan Pasar Kota, Burhanuddin Muhtadi: Bupati Rembang Berikan Kesan Terbaik di Akhir Masa Jabatan

Sosial dan Politik

10 Oktober 2022 17:05 WIB

Direktur Eksekutif Indikator Politik Burhanuddin Muhtadi. (Foto: Dok. Istimewa)

REMBANG, solotrust.com - Polemik rencana pembangunan dan pemindahan pasar kota Rembang pada 2023 nanti masih berlanjut. Direktur Eksekutif Indikator Politik Burhanuddin Muhtadi mengingatkan, Bupati Rembang Abdul Hafidz di akhir masa jabatannya agar bisa memberikan kesan terbaik kepada para pedagang.

"Bupati kan sebentar lagi akan mengakhiri masa jabatannya, jadi akan jauh lebih baik jika legasi dan warisan serta kenangan warga Rembang terhadap bupati adalah kesan yang baik," kata Burhanuddin Muhtadi kepada solotrust.com, Senin (10/10/2022).



Menurutnya, pemberian kesan terbaik bisa ditempuh jika penyelesaian sengketa terkait rencana pemindahan pasar Rembang diselesaikan tanpa mengecewakan berbagai pihak, termasuk paguyuban pedagang.

"Jika penyelesaian sengketa itu bisa dilakukan tanpa mengecewakan pihak mana pun, saya kira nantinya akan membantu memulihkan hubungan antara Pemkab (Pemerintah Kabupaten) Rembang dengan pedagang, sekaligus memberi kenang-kenangan terindah sebelum mengakhiri masa jabatannya," ucap Burhanuddin Muhtadi.

Pihaknya menilai adanya saling klaim antara Pemkab Rembang dan P3R nantinya tak akan bisa menyelesaikan masalah. Burhanuddin Muhtadi meminta Pemkab Rembang segera melakukan langkah pendekatan kepada para pedagang untuk mencari titik temu.

"Saling klaim antara kedua belah pihak nantinya tidak akan bisa menyelesaikan masalah. Bupati Rembang harus menggunakan langkah pendekatan yang bisa diterima bukan hanya oleh pemerintah daerah, tapi juga oleh pedagang pasar yang diwakili paguyuban pedagang pasar. Penyelesaian secara sepihak tidak akan mampu menyelesaikan masalah, justru membuat resistensi semakin kuat," ujar Burhanuddin Muhtadi.

"Kalau alasan pemkab memindahkan pasar karena kepadatan penduduk dan pencemaran udara, pihak paguyuban juga tetap mempunyai alasan tersendiri, mengapa mereka menolak dipindah. Jadi lebih baik dicari titik temu yang bisa diterima kedua belah pihak, minta bantuan seperti DPR atau pemerintah pusat untuk menjembatani antara Pemkab Rembang dan paguyuban," imbuhnya.

Sebelumnya, Pemkab Rembang masih optimistis para pedagang setuju akan rencana pembangunan pasar kota Rembang awal 2023. Namun, para pedagang tergabung dalam Paguyuban Pedagang Pasar Rembang (P3R) tetap kompak menolak pembangunan pasar Rembang dan enggan memberikan tanda tangan persetujuan. (mn)

(and_)