SOLO, solotrust.com - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Solo meningkatkan kewaspadaan berkaitan dengan peringatan dini potensi cuaca ekstrem 9 hingga 15 Oktober 2022 dari Badan Meterologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG). Kepala BPBD Solo Nico Agus Putranto mengatakan pihaknya telah memetakan 30 titik rawan bencana.
Mayoritas titik itu berada di sekitaran sungai dalam Kota Solo, seperti Kali Brojo, Kali Jenes, Kali Gajah Putih, Kali Pepe, Kali Anyar, dan beberapa sungai dalam kota lain. Titik-titik tersebut berpotensi genangan banjir sungai.
"Jadi sudah pemetaan, kita ada ada di 30 titik rawan bencana, khususnya rawan banjir genangan sungai yang dilewati sungai-sungai kota," katanya, Senin (10/10/2022).
Nico Agus Putranto mengungkapkan, tahun ini ada beberapa perubahan titik rawan bencana, terkhusus potensi genangan banjir imbas beberapa pembangunan drainase.
"Titik rawan bencana hampir sama, namun ada perubahan karena pembangunan drainase yang mungkin sampai sekarang belum selesai. Ini salah satu pemetaan kita menjadi daerah yang rawan genangan dan banjir," ungkapnya.
Nico Agus Putranto menyebut, peringatan dini BMKG menjadi perhatian khusus pihaknya. BPBD Solo menyiapkan pelayanan 24 jam sebagai upaya dalam hal itu. Selain itu, Nico Agus Putranto terus melakukan koordinasi dengan relawan untuk penanggulangan bencana.
"Ini memang menjadi perhatian bagi kita. BPBD menyiapkan 24 jam, kita siap melaksanakan pembantuan dan pertolongan apabila memang ada kebutuham masyarakat," tuturnya.
BPBD Solo meminta masyarakat meningkatkan kewaspadaan selama potensi bencana tersebut berlangsung. Terlebih, hujan deras disertai angin sudah berlangsung beberapa hari terakhir.
"Kami mohon seluruh warga masyarakat untuk sadar bencana sehingga di dalam penanganan dan membaca potensi bencana, masyarakat bisa mulai merencanakan dan menanggulangi bencana," pungkasnya. (dks)
(and_)