JAKARTA, solotrust.com - Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) meyakini melalui Ibu Kota Nusantara (IKN), pembangunan dan angka perekonomian daerah yang tinggi tidak lagi hanya terpusat di Pulau Jawa. IKN merupakan bentuk keseriusan pemerintah untuk mewujudkan keadilan ekonomi di Tanah Air.
“Indonesia perlu keadilan ekonomi, sekali lagi ada 17 ribu pulau, bukan hanya satu pulau. Perlu kesetaraan pembangunan, perlu pemerataan pembangunan. Ini yang ingin kita hadirkan, yaitu dengan membangun Ibu Kota Nusantara,” ucap presiden dalam sambutannya pada kegiatan Ibu Kota Nusantara Sejarah Baru Peradaban Baru di The Ballroom Djakarta Theater, Jakarta, Selasa (18/10/2022) malam, dilansir dari laman resmi Sekretariat Kabinet RI, setkab.go.id.
Menurut Jokowi, pemindahan ibu kota Indonesia ke Nusantara merupakan langkah Indonesia untuk membangun budaya kerja, pemikiran, dan basis ekonomi baru. Hal ini adalah bagian dari keberanian Indonesia untuk melangkah demi kemajuan bangsa
Ibu Kota Nusantara atau IKN di Kalimantan Timur seolah jadi simbol Indonesia baru yang siap menjawab tantangan global, sebagai kota mengandalkan konektivitas, kota cerdas, layak huni, dan berkelanjutan.
Kehadiran IKN di Pulau Kalimantan diharapkan mampu menggeser pusat ekonomi Indonesia yang selama ini bergantung di Pulau Jawa. Dengan sendirinya akan terjadi keseimbangan baru, baik dari sisi populasi penduduk, pertumbuhan pusat-pusat ekonomi baru maupun pemerataan ekonomi.
"Betapa Jawa ini terbebani oleh jumlah yang sangat besar itu. Oleh sebab itu, butuh keadilan ekonomi, pemerataan pembangunan, ini yang ingin kita hadirkan dengan membangun Ibu Kota Nusantara," ujarnya.
Presiden juga turut menuturkan, Nusantara dibangun dengan konsep kota pintar masa depan berbasis alam dengan 70 persen wilayah di IKN merupakan area hijau. Menariknya, sumber energi di IKN nantinya berasal dari energi terbarukan atau renewable energy. Termasuk dalam hal transportasi di mana pemerintah akan mengembangkan teknologi kendaraan otonom berbasis listrik atau autonomous vehicle (AV).
"Smart living, smart city, layanan masyarakat lewat aplikasi, akta lahir, akta nikah lewat handphone, paperless. Ini yang ingin kita bangun," tegasnya.
Adapun untuk mewujudkan transformasi peradaban Indonesia, khususnya di bidang ekonomi melalui IKN, Jokowi menuturkan membuka peluang investasi hingga 80 persen dari total kebutuhan pembangunan IKN Nusantara.
"Nusantara (IKN) terwujud dengan upaya bersama, bukan pemerintah yang bergerak karena memang pemerintah hanya kurang lebih menyiapkan 20 persen dari bujet yang ada. 80 persen kita berikan kesempatan kepada para investor," terangnya.
Presiden menuturkan, pembangunan IKN merupakan kesempatan emas bagi para investor untuk menanamkan modalnya dan berkontribusi dalam transformasi peradaban Indonesia. Hal ini merupakan kesempatan langka yang tidak akan terulang. Oleh karenanya, pihaknya mempersilakan para investor untuk memilih menanamkan modalnya di sektor manapun
"Di financial center, di kawasan healthcare center, di kawasan education center, di housing area, di tourism area, silakan. Jika kita tidak berani transformasi dari sekarang, sampai kapan pun kita akan sulit jadi negara maju," tawarnya.
Sebagai jaminan keamanan investasi bagi para investor, pemindahan Ibu Kota Negara ke Nusantara sudah diperkuat dengan payung hukum Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2022 tentang Ibu Kota Negara.
"Bapak, Ibu tidak perlu ragu dan bimbang karena payung hukumnya sudah jelas, ini juga harus tahu itu telah disetujui 93 persen dari fraksi di DPR loh. Kurang apa lagi? Kalau masih ada yang belum yakin, jadi kurang apa lagi? Tidak perlu lagi untuk dipertanyakan," ucap Jokowi. (ale)
(and_)