Hard News

Angka Kematian Ibu dan Bayi di Boyolali Tinggi, Masuk 10 Besar se-Jateng

Jateng & DIY

3 November 2022 23:01 WIB

Acara talkshow peran kader dalam upaya penurunan AKI dan AKB di salah satu hotel kompleks perkantoran terpadu, Kelurahan Kemiri, Kecamatan Mojosongo, Boyolali, Kamis (03/11/2022). (Foto: Dok. solotrust.com/jaka)

BOYOLALI, solotrust.com – Adanya kasus Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB) di Boyolali menjadi perhatian khusus Dinas Kesehatan (Dinkes) setempat. Tercatat, kabupaten ini masuk peringkat sepuluh besar wilayah di Jawa Tengah (Jateng) dengan AKI dan AKB tinggi.

Adapun untuk menekan kedua kasus itu, Dinkes Boyolali menggelar talkshow peran kader dalam upaya penurunan AKI dan AKB di salah satu hotel kompleks perkantoran terpadu, Kelurahan Kemiri, Kecamatan Mojosongo, Boyolali, Kamis (03/11/2022).



Sub Koordinator Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat Dinkes Boyolali, Sri Rahayu Murtiningsih mengatakan, upaya penurunan AKI dan AKB memerlukan peran serta seluruh elemen masyarakat. Pemberdayaan kader kesehatan merupakan hal penting lantaran tingginya kasus AKI dan AKB di wilayah Boyolali.

“Kami masih prihatin karena angka kematian ibu dan angka kematian bayi di Boyolali masih cukup tinggi,” katanya.

Karenanya, lanjut Sri Rahayu Murtiningsih, kader kesehatan perlu meningkatkan pengetahuan dan mengoptimalkan peran sebagai kader pendamping keluarga.

“Kader nanti lebih intens atau lebih ikut memantau ibu hamil yang ada di sekitar lingkungan desa masing masing, sehingga peran kader ini semakin optimal dalam membantu penurunan angka kematian ibu dan bayi,” terangnya.

Boyolali saat ini termasuk sepuluh kabupaten di Provinsi Jawa Tengah dengan AKI dan AKB tergolong tinggi. Di wilayah ini pada 2020 AKI dan AKB mencapai 17 kasus, sedangkan di 2021 jumlahnya melonjak jadi 45 kasus.

“Tahun 2022 hingga November ada 15 kasus AKI dan AKB,” ungkap Sri Rahayu Murtiningsih.

Sementara itu, salah satu peserta, Siti Solikah mengaku bangga bisa ikut dalam acara talkshow terkait AKI dan AKB.

“Bisa menambah wawasan mengenai penurunan AKI dan AKB,” kata kader kesehatan Desa Sumberagung, Kecamatan Klego ini. (jaka)

(and_)

Berita Terkait

Berita Lainnya