SOLO, solotrust.com - Kontraktor penggarap proyek penataan shelter pedagang dan pedestrian Manahan terancam terkena denda. Hal ini lantaran proyek terletak di sisi Barat Jalan KS Tubun itu tak kunjung rampung pengerjaannya.
Tercatat pada target awal, kontrak berakhir pada 2 Desember 2022, namun dari pantauan solotrust.com hingga Kamis (22/12/2022) proyek belum juga selesai.
Atas kasus ini, Kepala Bidang Bina Marga Dinas Pekerjaan Umum Perumahan Rakyat (DPUPR) Solo, Joko Supriyanto, menyebut ada denda Rp10 juta per hari jika proyek shelter Manahan tak selesai hingga masa perpanjangan.
"Progress (Kemajuan-red) kalau sesuai kontrak memang molor, kontrak berakhir tanggal 2 Desember 2022 dan kami beri kesempatan untuk menyelesaikan, tapi dengan menahan denda Rp1000 per mil dari nilai kontrak," terangnya, Kamis (22/12/2022).
Denda ini dapat dijatuhkan jika kontraktor tak mampu menyelesaikan proyek hingga masa tutup buku anggaran 2022 Pemerintah Kota (Pemkot) Solo pada 28 Desember mendatang.
"Kontraknya Rp15 milliar, jadi per hari dendanya Rp10-an juta karena dendanya harus dikurangi PPN (Pajak Pertambahan Nilai) sampai dengan kemarin pekerjaan belum kami nyatakan seratus persen selesai," beber Joko Supriyanto.
Sebelumnya, Pemkot Solo telah memberi batas waktu 18 hari dari akhir kontrak, yakni hingga Selasa (20/12/2022) kemarin. Namun pada tanggal yang dituju, progress masih mencapai 80 persen. Masih terdapat beberapa kekurangan seperti pada pengerjaan food court, di antaranya pemasangan atap, palang, meja, dan kursi.
Sementara kekurangan untuk pengerjaan shelter, di antaranya pemasangan plafon, meja masak, wastafel, instalasi cahaya, dan kelistrikan.
"Semoga hari ini kami batasannya sampai jam 12 malam, istilahnya kekurangan-kekurangan bisa dipenuhi oleh kontraktor, tapi kalau sampai jam 12 malam belum selsai, masih tetap kami beri waktu menyelesaikan, tapi sebelum tutup buku adminsitrasi Pemkot Solo," terang Joko Supriyanto.
Pihaknya menyebut, kendala pengerjaan proyek adalah adanya masalah internal kontraktor dan cuaca.
"Kendala cuaca dan internal kontraktor dan men power-nya sudah siap dan juga finansialnya sudah nggak seratus persen," ujar Joko Supriyanto.
Saat ini progress pengerjaan shelter Manahan mencapai 99 persen. Lantaran tak kunjung selesai, Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka memberikan beberapa catatan.
"Progress 99 persen, optimis selesai tinggal finishing dan perapian. Catatan khusus dari Mas Wali minta disesuaikan dengan semua dokumen yang sudah tertuang di dalam kontrak, baik kuantitas maupun kualitas dan perihal kerapian. Rekanan masih punya waktu masa pemeliharaan, kalau misal cacat kecil rekanan wajib memperbaiki," pungkasnya.
Shelterpedagang Manahan ini nantinya akan ditempati 120 pedagang kaki lima (PKL). Ada beberapa fasilitas tambahan di dalam wajah baru shelter tersebut, di antaranya jogging track, food court beratap lengkap dengan meja dan kursi, kamar mandi, dan parkir motor. (riz)
(and_)