SOLO, solotrust.com - Tahun Baru Imlek jatuh pada Minggu 22 Januari 2023, menjadi awal dari tahun Kelinci Air. Kesempatan ini tak dibiarkan begitu saja bagi sejumlah pelaku usaha. Tak sedikit pedagang mencari untung dari antusiasme masyarakat merayakan Imlek.
Jefri, salah satu pemilik kios di Pasar Gede Solo yang sudah berjualan selama 80 tahun meneruskan usaha orangtuanya, mengakui adanya peningkatan penjualan menjelang Imlek ini.
"Saya jualan bukan saat Imlek saja, sehari-hari juga buka toko saya, tapi untuk Imlek tahun ini penjualan meningkat daripada tahun kemarin," ungkapnya, saat ditemui solotrust.com, Senin (16/01/2023
Berbagai perlengkapan sembahyang, diakui Jefri cukup laku di hari biasa. Namun mendekati perayaan Imlek, perlengkapan yang cukup banyak dibeli konsumen, yakni angpao dan lampion.
"Ya kalau untuk alat-alat sembahyang itu harganya beragam, paling murah Rp9000, Rp8000, kalau yang paling mahal Rp100 ribu lebih, bergantung kualitasnya." urai Jefri.
"Kalau makanan di sini yang laris ya itu, manisan, kue keranjang, sama permen-permen impor," tukasnya.
Tak hanya penjual keperluan sembahyang yang meraup untung, pedagang mainan di pinggir jalan Pasar Gede juga turut kecipratan rezeki jelang perayaan Imlek tahun ini.
Dengan harga berkisar Rp70 ribu, dalam sepekan menjelang perayaan Imlek pedagang mainan di sekitar Sargedhe, sebutan dari warga Solo meraup keuntungan hingga Rp5 juta.
"Untuk omzet, ada lah kira-kira Rp5 juta selama Imlek ini, selama satu minggu sebelum Imlek," kata salah satu pedagang mainan, Heri.
Pria asal Cirebon itu mengaku sudah sepuluh tahun berjualan di Sargedhe selama perayaan Imlek. Menurutnya, tahun ini pengunjung yang datang meningkat drastis.
"Mainan barongsai kecil, itu paling banyak dicari anak-anak pas Imlek ini. Saya betah jualan di sini ya karena itu, banyak anak kecil yang tergoda untuk membeli mainan saya." pungkasnya. (alf/din)
(and_)