Hard News

Tol Solo-Jogja-Kulon Progo Dibuka pada Lebaran 2023, Tarif Gratis

Jateng & DIY

27 Februari 2023 20:03 WIB

Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Basuki Hadimuljono. (Foto: Dok. solotrust.com/rizka)

SOLO, solotrust.com - Proyek Jalan Tol Solo-Yogyakarta-Kulonprogo dipastikan mulai beroperasi secara fungsional pada Lebaran 2023. Kini seksi satu pengerjaan dengan rute Kartasura-Klaten telah mencapai 49 persen.

Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Basuki Hadimuljono mengungkapkan, triwulan pertama 2023 digunakan sebagai pembebasan lahan. Selanjutnya tahap satu direncanakan rampung pada Desember 2023.



"Solo ke Yogyakarta pembebasan lahan 94 persen dan 74 persen lahannya. Pembebasan lahan akan diselesaikan pada triwulan pertama 2023. Proyek fisiknya sudah 49 persen sehingga tinggal 51 persen, Insyaa Allah Desember selesai," jelas Menteri Basuki pada acara kunjungan kerja dan inspeksi Jalan Tol Solo-Yogyakarta-Kulonprogo di Colomadu, Karanganyar, Senin (27/02/2023).

Pihaknya menyebut titik kemacetan terjadi di jalur Solo-Yogyakarta dengan volume tertinggi berada di arah menuju Kartasura, Sukoharjo.

Untuk itu, pada masa mudik Lebaran 2023, pihaknya menyiapkan sarana dan prasarana agar jalan tol ini bisa beroperasi secara fungsional. Nantinya jalan tol akan dibuka dengan tarif gratis sepanjang enam kilometer dari Kartasura menuju perbatasan Klaten.

"Fungsional akan segera kami selesaikan, kami persiapkan untuk mudik sehingga bisa mengatasi kemacetan di Kartasura," jelas Basuki Hadimuljono.

Dibukanya tol ini akan mempersingkat waktu tempuh perjalanan hingga empat kali lipat. Kemacetan pun berkurang.

"Kalau 22 kilometer di tol itu (waktu tempuh rata-rata) 15 menit, tapi kalau nontol yang macet bisa satu jam. Masih jadi frustrasi antara Kartasura-Yogyakarta ya, jadi segera kami selesaikan supaya lebih lancar lagi," katanya.

Basuki Hadimuljono menyebut, proyek jalan bebas hambatan sepanjang 96,57 kilometer ini sangat ditunggu masyarakat, mengingat trafik kendaraan di ketiga wilayah cukup padat. Proyek ini juga termasuk dalam salah satu program super prioritas karena mengakses segitiga emas di Jawa Tengah dan Yogyakarta.

"Ada sekitar 20 ribu hingga 25 ribu kendaraan per hari yang lewat Solo-Yogyakarta, jadi sudah crowded (padat)," paparnya. (riz)

(and_)

Berita Terkait

Berita Lainnya