SOLO, solotrust.com - Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuldjono mengungkap rencana pembangunan jalan lingkar Solo bukan jalur lingkar, melainkan tol lingkar Selatan. Kini pihaknya masih mengkaji wacana ini dengan kepala daerah terkait.
Sebagai informasi, pembangunan jalan ini masuk dalam Proyek Strategis Nasional (PSN).
"Lingkar Selatan Solo nanti kami kaji dulu, kami buka untuk prakarsa karena apa pun untuk pengembangan wilayah pasti ada yang gaduh. (tol atau nontol?) Tol," ungkap Menteri Basuki di sela acara kunjungan kerja proyek pembangunan Jalan Tol Solo-Yogyakarta-Kulon Progo, Senin (27/02/2023).
Pihaknya menyebut wacana ini masih akan dikaji lebih lanjut oleh Direktorat Jenderal Bina Marga bersama para kepala daerah.
"Nah ini setelah kami kaji nanti, ini Pak Dirjen Bina Marga. Jadi pasti kami berkonsultasi dengan wali kota, bupati-bupati, gubernur Jawa Tengah," kata Basuki Hadimuldjono.
Di lain pihak, Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka mengungkap dipilihnya wacana jalan tol lantaran dinilai lebih menghemat biaya. Hal ini karena tak menggunakan anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN).
"Kosik lah ya. Nek pengin 2025 ya tol. Engko sik, nunggu dari pak menteri ya. Kalau nontol itu kan harus pakai APBN, gedhe biayane (Nanti dulu lah ya, kalau ingin 2023 ya tol. Nanti dulu, nunggu dari pak menteri ya. Kalau nontol kan harus pakai APBN, besar biayanya-red)," ungkapnya, saat dijumpai di Balai Kota Solo, Senin (27/02/2023).
Sementara mengenai koordinasi dengan kepala daerah lain yang sempat memberi respons penolakan, Gibran Rakabuming enggan banyak berkomentar.
"Ya, bukan penolakan, tapi opsi-opsi lain yang perlu dipertimbangkan. Opsi nontol dan lain-lain," tandasnya.
Sebelumnya, Gibran Rakabuming memang mengungkap dengan adanya proyek pembangunan tol lingkar Solo akan ampuh menghilangkan kemacetan. Di samping itu jalan tol lingkar Solo ini juga akan mempermudah distribusi.
Namun, wacana ini mendapat banyak penolakan dari kepala daerah terkait, seperti bupati Karanganyar dan bupati Klaten. Kedua daerah ini menilai dibangunnya jalan tol akan mematikan perekonomian. Di lain sisi, jalan tol dinilai dapat memangkas lahan pertanian yang berada di Kabupaten Klaten. (riz)
(and_)
