Serba serbi

Potret Mojolaban, Kawasan Industri Kain Pantai Cantik yang Mendunia

Wisata & Kuliner

07 Maret 2023 10:57 WIB

Seorang perajin kain pantai di Desa Laban Kecamatan Mojolaban, Sukoharjo sedang menjemur hasil produksinya di pinggir Sungai Bengawan Solo. (Foto: Dok. solotrust.com/Tria Oktafiana)

SUKOHARJO, solotrust.com - Berkunjung ke Kota Solo tak hanya ke Keraton Surakarta saja, namun kamu juga bisa menyambangi industri kain pantai cantik, diproduksi tangan-tangan terampil masyarakat Mojolaban. Ya, sesuai namanya, kain pantai sangat cocok digunakan saat berlibur di pantai karena sangat mudah dipakai.

Kain pantai juga sangat nyaman dikenakan, mengingat bahannya cukup tipis dan lembut di kulit. Kain ini umumnya memiliki warna-warna cerah di mana shantung, rayon dipilih sebagai bahan dasar pembuatan.  



Kawasan Mojolaban, Kabupaten Sukoharjo, tepatnya Desa Laban dan Desa Bekonang selama ini memang dikenal sebagai sentra industri kain pantai. Saking populernya, konsumen tak hanya datang dari daerah-daerah di Indonesia, seperti Bali, Sumatra, Kalimantan, dan Jawa, namun juga mancanegara.

Merangkum berbagai sumber, proses pembuatan kain pantai cantik ini ternyata cukup panjang. Perajin membutuhkan waktu sekira lima hingga enam jam untuk merampungkan semuanya.

Tahap awal, perajin kain pantai harus melakukan pewarnaan dilanjutkan proses sablon, mencuci, dan terakhir menjemurnya. Aktivitas yang sangat memikat mata tentu adalah proses penjemuran.

Kain sepanjang 25 hingga 30 meter sebelumnya telah diwarnai, dibentangkan di pinggir aliran Sungai Bengawan Solo. Motifnya beragam dan warna-warni membuat tanggul sungai terlihat menyolok.


Susunan kain warna-warni dan corak beraneka ragam membuat desa ini memiliki pemandangan indah. Tak heran, proses penjemuran menjadi salah satu momen ditunggu wisatawan. Momen ini juga menjadi spot andalan para fotografer.

Setiap hari para perajin rata-rata mampu menghasilkan 60 kain pantai sepanjang 27 meter. Jumlah ini bisa berubah menjadi lebih sedikit, terutama saat musim hujan lantaran proses pengeringannya membutuhkan sinar matahari cukup panjang.

Kain dari Laban ini sudah tersohor hingga ke mancanegara, bahkan pernah ikut serta dalam salah satu pameran busana di Guadalajara, Meksiko dua tahun silam. Tak heran jika produk satu ini menjadi salah satu potensi andalan desa setempat, meski sejatinya jauh dari lokasi pantai.

Nah, jika kamu tertarik buat beli kain pantai langsung dari produsennya, datang saja ke Desa Laban dan Desa Bekonang, Kecamatan Wirun, Kabupaten Sukoharjo. Di sini kamu bisa mendapatkan kain pantai favorit dengan kisaran harga mulai Rp15 ribu hingga Rp30 ribu, bergantung motif dan ukurannya.

Ngomongin soal Mojolaban, kawasan ini tak cuma populer sebagai sentra pembuatan kain pantai saja, namun juga dikenal secara global dalam pembuatan kerajinan gamelan, khususnya di Desa Wirun. Sebagai destinasi wisata, desa ini sudah menyediakan penginapan bagi wisatawan domestik atau pun mancanegara yang singgah.

Penasaran buat mampir ke Mojolaban? Langsung saja masukkan ke daftar agenda travelling-­mu ya, Gengs! (Tria/Danan)

(and_)

Berita Terkait

Sapto Cup VI Dihelat, Jadi Ajang Pencarian Bibit Unggul hingga Jaga Kerukunan Warga

Perajin Gamelan Keluhkan Dampak Efisiensi Anggaran Pemerintah

Sukses Tembus Pasar Dunia, Gamelan UD Supoyo Lestarikan Keindahan Budaya Jawa

Sahasra Adhi Pura Hidupkan Tradisi Meditasi Spiritual Lemuria di Tanah Jawa

Berkah TMMD, Warung Makan Pak Rudi Laris Manis, Sehari Bisa Raup Rp11 Juta

Dongkrak Pengunjung, TNI-Polri Resik-resik Pasar Plumbon

Puskemas Sukoharjo Jadi Percontohan, Pasien Malah Mengeluh Pengap

Ribuan Warga Nikmati Balap Motor Trail di Gentan Sukoharjo

Lantian Juan Rebut Juara Umum Putaran Keempat Trial Game Dirt 2025 Lewat Laga Dramatis

Persaingan Memanas di Hari Pertama Trial Game Dirt 2025 Sukoharjo, M. Zidane dan Lantian Juan Saling Unjuk Gigi

Bazar dan Gunungan Meriahkan Grebeg Penjalin VIII Desa Trangsan

Ratusan Warga Antusias Ikuti Pengobatan Gratis di Kodim 0726 Sukoharjo

Perajin Gamelan Keluhkan Dampak Efisiensi Anggaran Pemerintah

Sukses Tembus Pasar Dunia, Gamelan UD Supoyo Lestarikan Keindahan Budaya Jawa

Sahasra Adhi Pura Hidupkan Tradisi Meditasi Spiritual Lemuria di Tanah Jawa

Berkah TMMD, Warung Makan Pak Rudi Laris Manis, Sehari Bisa Raup Rp11 Juta

Menengok Sentra Industri Gamelan Desa Wirun, Produknya Rambah Bali hingga Kalimantan

Menengok Sentra Industri Gamelan Desa Wirun, Produknya Rambah Bali hingga Kalimantan

Seniman Pantomim Beraksi di Pasar Gede Solo, Gaungkan Gamelan sebagai Warisan UNESCO

UNESCO akan Serahkan Sertifikat Warisan Budaya Tak Benda untuk Gamelan Jumat Besok

Konser Mahambara Gamelan Nusantara: Pengakuan UNESCO atas Gamelan Sebagai WBTB

Suara Gamelan Misterius Terdengar di Gunung Mananggel Cianjur

Anjangsana Kebudayaan: Menilik Tempat Pembuatan Gamelan Tertua di Boyolali

Berita Lainnya