Ekonomi & Bisnis

FT UNS dan Toyota Motor Manufacturing Indonesia Gelar Seminar Nasional Elektrifikasi

Ekonomi & Bisnis

8 Maret 2023 14:01 WIB

PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) bersama Fakultas Teknik Universitas Sebelas Maret (FT UNS) menggelar seminar nasional di ballroom Gedung Ki Hadjar Dewantara, Tower Universitas Sebelas Maret, Selasa (07/03/2023). (Foto: Dok. solotrust.com/lay)

SOLO, solotrust.com - PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) bersama Fakultas Teknik Universitas Sebelas Maret (FT UNS) menggelar seminar bertajuk Percepatan Industri dan Ekosistem Baterai Menuju Percepatan Popularisasi Elektrifikasi di Indonesia.

Seminar nasional dalam rangka seratus tahun industri otomotif Indonesia ini dihelat di ballroom Gedung Ki Hadjar Dewantara, Tower Universitas Sebelas Maret, Selasa (07/03/2023).



Dalam seminar itu, Dekan Fakultas Teknik Universitas Sebelas Maret, Sholihin As'ad, mengatakan penggunaan inovasi teknologi untuk mencapai netral karbon akan menjadi hal penting, tidak hanya bagi Indonesia, namun juga dunia. Pemerintah sendiri telah memberikan insentif sebagai upaya elektrifikasi di Indonesia.

"Elektrifikasi kendaraan listrik dan ekosistem baterai bukan hal sederhana, namun butuh dukungan dari semua pihak, baik industri, peneliti, kampus, maupun pengguna atau konsumen," kata dia.

Seminar nasional dalam rangka seratus tahun industri otomotif Indonesia ini merupakan agenda kelima. Acara serupa sebelumnya juga telah digelar di empat perguruan tinggi di Indonesia.

Wakil Presiden Direktur TMMIN, Nandi Julyanto, mengungkapkan kerja sama Toyota dengan UNS sudah dilakukan sejak 2015 silam melalui program pengembangan sumber daya manusia (SDM), baik melalui beasiswa maupun bantuan alat pendidikan dan laboratorium.

"Kami akan meningkatkan kerja sama ini di masa mendatang. Kemarin kami juga meninjau  pusat pengembangan di Purwosari, di sana ada satu alat yang diberi tulisan dari rakyat Indonesia untuk kemajuan Bangsa Indonesia. Toyota telah hadir 50 tahun dan kami akan berkontribusi terus untuk 50 tahun ke depan atau bahkan seterusnya," paparnya.

Di industri otomotif, Toyota telah menyebarluaskan pemahaman mengenai net-zero emission, terutama di kalangan muda. Hal ini dirasa penting sebab generasi muda merupakan key driver dan game changer menuju era ekonomi dan industri hijau.

Alhasil, melalui pengembangan ekosistem industri baterai kompetitif, implementasi maupun kebijakan insentif dari pemerintah, tidak hanya terfokus kepada BEV, namun juga bertumpu kepada PHEV dan HEV, serta pengembangan langkah-langkah nonfiskal secara bertahap seiring adanya insentif fiskal.

Toyota, menurut Nandi Julyanto telah membangun dan meluncurkan sebuah fasilitas pembelajaran dengan nama xEV Center di area Pabrik Karawang 3. Era elektrifikasi diharapkan bisa menjadikan Indonesia sebagai basis produksi dan ekspor, tidak hanya mengandalkan natural resources, namun juga sumber daya manusia (SDM) andal, terutama generasi muda.

"Toyota Indonesia memandang penting peningkatan keterampilan dan keahlian sumber daya manusia dalam membangun ekosistem yang andal untuk pengembangan industri xEV ke depan, termasuk dalam pengembangan industri baterai. Dengan pengembangan sumber daya manusia bisa menjadi salah satu pilar utama industri dalam tranformasi otmotif nasional menuju era netral karbon dan indutri xEV,"  kata dia.

Di lain pihak, Director Corporate Affairs TMMIN, Bob Azam, mengutarakan Indonesia memiliki tantangan besar untuk menjadi industri otomotif elektrifikasi terdepan di kawasan ASEAN, bersaing dengan negara industri otomotif besar lainnya seperti Thailand dan Vietnam.

Indonesia juga memiliki potensi besar otomotif di era elektrifikasi, mulai dari hulu hingga hilir, bersamaan dengan strategi kebijakan dan pengembangan industri otomotif yang terintegrasi untuk percepatan teknologi elektrifikasi.

"Indonesia memiliki berbagai sumber daya alam untuk pengembangan baterai maupun energi dengan kapasitas industri otomotif yang besar, sehingga dari hilir turun ke pasar otomotif Indonesia akan lebih besar dibanding negara-negara lain di ASEAN. Ini karena Indonesia sebagai salah satu produsen baterai penting di pasar global," ungkapnya.

Toyota sendiri berkomitmen untuk mendukung penciptaan pasar baterai melalui pendekatan multipathway strategy. Dalam hal ini dengan menyediakan beragam teknologi kendaraan elektrifikasi menggunakan baterai bagi konsumen di Indonesia, mulai dari Hybrid Elektrtic Vehicle (HEV), Plug-in Hybrid Electric Vehicle (PHEV), Battery Electric Vehicle (BEV), maupun Fuel Cell Electric Vehicle (FCEV).

Indonesia juga memiliki potensi cadangan nikel terbesar di dunia, sehingga bisa menjadi produsen utama produk-produk barang jadi berbasis nikel untuk baterai kendaraan elektrifikasi. Karenanya, Indonesia memiliki peluang besar mengembangkan industri baterai.

Toyota Indonesia sejauh ini telah berkolaborasi dengan triple helix pemerintah, akademisi, dan industri dalam menyelaraskan pemahaman transformasi industri otomotif di era elektrifikasi pada masyarakat umumnya dan industri baterai supaya dapat berjalan mulus. (lay)

(and_)