JAKARTA, solotrust.com - PT Pertamina (Persero) akan meluncurkan bahan bakar minyak (BBM) jenis baru, yakni bioetanol jenis baru campuran pertamax dengan nabati etanol, Juni 2023 ini.
Bioetanol adalah salah satu bentuk energi terbarukan yang dapat diproduksi dari proses fermentasi tanaman-tanaman umum, seperti tebu, singkong, dan jagung. Sumber daya tanaman-tanaman ini cukup besar di Tanah Air.
Direktur Utama Pertamina, Nicke Widyawati, menjelaskan langkah ini sebagai salah satu upaya transisi energi guna mewujudkan kemandirian energi Indonesia sekaligus upaya penurunan karbon emisi. Pertamina memandang transisi energi bukan sekadar menurunkan emisi, namun untuk mewujudkan kemandiran energi berbasis sumber daya alam.
“Jadi nanti kami di bulan ini, kami mau launching (meluncurkan-red) produk baru, yaitu bioetanol. Jadi pertamax kami campur dengan etanol,” kata Nicke Widyawati dalam Media Briefing Capaian Kinerja 2022 dari YouTube Pertamina, Selasa (06/06/2023), dikutip dari sebuah sumber.
Pertamina akan terus melakukan riset untuk menghasilkan bionergi dari bahan baku nabati.
Sebelum Indonesia, sejumlah negara sudah menggunakan bahan bakar jenis ini. Amerika Serikat dan Brazil sukses menerapkan komponen wajib dalam campuran bahan bakar kendaraan. Amerika Serikat sepanjang periode 2018 berhasil memproduksi 16,1 miliar galon, sedangkan Brazil angka produksinya mencapai 7,95 miliar gallon.
Lantas keunggulan apa yang dimiliki bioetanol?
Penggunaan bioetanol mampu mengurangi emisi gas CO (ramah lingkungan) secara signifikan, di mana gas buangnya rendah terhadap senyawa-senyawa berpotensi sebagai polutan, seperti karbon monoksida, nitrogen oksida, dan gas-gas rumah kaca.
Biaya produksi relatif rendah dan dapat dibuat siapa saja, termasuk para pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) serta industri rumah tangga. Selain itu, teknologi pembuatan bioetanol low technology sehingga masyarakat awam dengan pendidikan terbatas mampu melakukan produksi mandiri.
Sumber bahan pembuatan, seperti singkong, tebu, jagung, dan buah-buahan mudah dibudidayakan. Bioetanol merupakan zat kimia multifungsi sebagai bahan bakar, kosmetik, dan minuman keras.
Selaras dengan itu, Honda sebagai salah satu produsen kendaraan di Indonesia memberikan tanggapan terkait Pertamina yang akan merilis bioetanol.
Sales Marketing & Bussines Innovation Director Honda Prospect (HPM), Yusak Billy, mengatakan ini merupakan langkah tepat untuk menekan penggunaan bahan bakar fosil. Kendati demikian, menurutnya strategi ini belum selurus dengan Honda Indonesia yang belum berencana menghadirkan mesin cocok untuk menggunakan BBM bioetanol di Indonesia.
“Saat ini mesin Honda yang dipasarkan memang tidak dirancang spesifik untuk bioetanol. Honda fokus menghadirkan mobil mesin bensin yang hemat bahan bakar dan rendah karbon sambil transisi menuju elektrifikasi dengan mesin hybrid sampai full battery ke depannya,” ungkap Yusak Billy, dikutip dari sebuah sumber.
(and_)