Pend & Budaya

Mirisnya Temuan Grup LGBT di Sekolah Dasar Pekanbaru

Pend & Budaya

15 Juni 2023 14:03 WIB

Ilustrasi (Foto: Pixabay/Hansuan_Fabregas)

Solotrust.com - Sekelompok siswa yang berada di salah satu Sekolah Dasar Pekanbaru, Riau, terindikasi lesbian, gay, biseksual, dan transgender (LGBT).

Sekelompok siswa yang berada di sekolah dasar itu memiliki komunitas khusus siswa LGBT. Hal ini diketahui lantaran ditemukannya grup WhatsApp saat razia handphone oleh gurunya.



Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KemenPPPA) turun tangan dalam kasus ini. Deputi Bidang Perlindungan Khusus Anak, Nahar membenarkan adanya kabar kasus tersebut yang dilakukan para siswa. Kasus ini telah ditangani Dinas PPA Riau. Nahar pun meminta upaya lanjut untuk mengatasi hal ini.

“ Kami sudah koordinasi dan kami berharap dilakukan pendalaman terhadap kasus tersebut. Ketika misalnya ini persoalan hal terkait dengan perilaku, maka tentu harus ada upaya-upaya ketika ini terkait dengan misalnya persoalan hukum nanti akan diselesaikan,” ungkapnya, dikutip dari sebuah sumber (14/06/2023).

Kejadian ini sangat disayangkan adanya. Bagaimanapun ini harus menjadi perhatian khusus, terutama bagi orangtua, guru, dan juga pemerintah berwenang. Perlunya perhatian dan pengawasan dalam berbagai aspek, mulai dari perilaku anak, pergaulan atau lingkungan anak,  keluarga, religiusitas, dan hal berkaitan lainnya. Sejatinya sekolah memang diharapkan sebagai tempat yang tepat untuk menyiapkan generasi bangsa.

Melihat dari sisi berbeda, hal lain cukup menarik dibahas adalah razia handphone di sekolah. Beberapa waktu lalu muncul pembahasan apakah razia handphone di sekolah, termasuk dalam pelanggaran privasi.

Dilansir dari sebuah sumber,  jika hal ini dilakukan tanpa ada persetujuan dari kedua belah pihak bisa dikatakan melanggar privasi. Hukum melihat handphone orang lain tercantum dalam UU ITE, di mana negara menjamin perlindungan warganya untuk melindungi data pribadi yang tercantum dalam pasal 28 G UUD 1945.

Dalam konteks di lingkungan sekolah, untuk menghindari pelanggaran privasi tersebut, sekolah harus memiliki peraturan jelas dan transparan terkait adanya razia. Hal ini termasuk tujuan, mekanisme, sekaligus penerapan kehati-hatian agar pihak-pihak terkait paham alasan di balik razia tersebut.

Melihat kasus di atas sebelumnya, adanya razia handphone justru menunjukkan hal positifnya, yakni temuan kasus pelanggaran yang mungkin sulit terindikasi melalui interaksi secara langsung. (anggi)

(and_)

Berita Terkait

Berita Lainnya