Solotrust.com - HYBE EDU akan mengembangkan materi pembelajaran Bahasa Korea untuk sekolah dasar dan menengah di luar negeri, kata perusahaan itu pada Selasa (18/5/2021), sebagaimana dikabarkan The Korea Times.
HYBE EDU baru-baru ini menandatangani perjanjian bisnis dengan International Korean Language Education Foundation (IKLEF) untuk membuat buku teks tambahan yang akan digunakan dalam kelas Bahasa Korea di sekolah-sekolah di luar negeri.
Mereka berencana untuk memanfaatkan Intellectual Property (IP) atau kekayaan intelektual BTS untuk membuat konten pendidikan yang beragam, yang dapat membantu siswa mempelajari bahasa dan budaya Korea dengan lebih efektif. Kementerian Pendidikan akan mendistribusikan buku tersebut mulai tahun depan.
"Keunggulan konten kami adalah kurikulumnya yang berkualitas tinggi. Kami juga dapat memotivasi siswa dengan memanfaatkan kekayaan intelektual BTS dan mendiversifikasi pengalaman belajar. Bekerja sama dengan International Korean Education Foundation, kami akan menemukan cara yang lebih kreatif dan inovatif untuk membantu siswa di seluruh dunia membenamkan diri dalam mempelajari bahasa Korea," kata Choi Young Nam, manajer umum HYBE EDU.
Sejauh ini, HYBE EDU, yang sebelumnya dikenal sebagai Big Hit Edu, telah merilis berbagai konten pendidikan yang terkait dengan BTS, seperti "Learn! KOREAN with BTS" dan "Learn! KOREAN with TinyTAN."
"Learn! KOREAN with BTS" terjual sekitar 300.000 eksemplar di 30 negara. Sementara seri barunya "Learn! KOREAN with TinyTAN" dikembangkan berdasarkan umpan balik dari penggemar yang membeli seri pertama, yang menyarankan bahwa mereka ingin mempelajari lebih banyak komponen dasar dari Bahasa Korea.
Paket pembelajaran itu dilengkapi dengan buku kerja, poster alfabet Korea, kartu flash, selotip, stiker dan pena listrik bernama "Motipen", yang membacakan kata dan frasa dalam Bahasa Korea, Inggris, Jepang, dan Spanyol. Ada juga gadget berwarna ungu, yang memungkinkan pengguna mengakses video BTS yang relevan dan membawa klip suara yang dibuat menggunakan teknologi text-to-sound.
Beberapa universitas di luar Korea seperti Universitas Sheffield di Inggris, Middlebury College di AS, Universitas Ain Shams di Mesir dan Universitas Thang Long di Vietnam juga telah mengadopsi kit untuk kelas Bahasa Korea. Heo Yong, seorang profesor pendidikan bahasa Korea di Hankuk University of Foreign Studies, bekerja sama dengan Korean Language Contents Institute (KOLCI) untuk mengembangkan kurikulum untuk kit tersebut.
Menurut Kementerian Pendidikan Korea Selatan, pada tahun 2020, sekitar 1.700 sekolah dasar dan menengah di 39 negara menawarkan Bahasa Korea sebagai kursus reguler, dengan hampir 140.000 siswa mengambil kursus ini.
Mengingat permintaan untuk pendidikan Bahasa Korea telah meningkat di luar negeri, kementerian mengumumkan rencananya baru-baru ini untuk memperluas jumlah sekolah ini menjadi 2.000 di 45 negara pada tahun 2022. (Lin)
(wd)