Pend & Budaya

Kirab Pusaka Malam 1 Suro di Solo, Tradisi Ratusan Tahun Keraton Kasunanan Surakarta

Pend & Budaya

18 Juli 2023 16:36 WIB

Kerbau keturunan Kyai Slamet menjadi cucuk lampah dalam Kirab Pusaka Malam 1 Sura. (Foto: Dok. solotrust.com/adr)

SOLO, solotrust.com – Tahun Baru Hijriyah atau bagi masyarakat Jawa di Indonesia lebih dikenal dengan malam 1 Suro diyakini sebagai waktu yang cukup sakral. Pada malam ini, tak sedikit di antara masyarakat Jawa melakukan berbagai ritual, salah satunya Kirab Malam 1 Suro yang digelar Keraton Surakarta.

Sesuai namanya, Kirab Malam 1 Suro dilakukan saat malam hari, tepatnya malam sebelum tanggal 1 Muharram dalam penanggalan Hijriyah. Ritual berusia selama ratusan tahun ini selalu digelar Keraton Surakarta secara turun temurun hingga kini.



Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat atau Keraton Solo biasanya menggelar kirab pusaka malam 1 Suro dengan mengarak kebo bule (kerbau berwarna putih kemerahan) keturunan Kerbau Kiai Slamet keliling kompleks keraton.

Kirab pusaka malam 1 Suro Keraton Solo mengambil rute jalan Supit Urang, Jalan Pakubuwana, Gapura Gladag, Jalan Jenderal Sudirman, Jalan Mayor Kusmanto, Jalan Kapten Mulyadi, Jalan Veteran, Jalan Yos Sudarso, Jalan Slamet Riyadi, dan kembali ke Keraton Solo.

Kirab pusaka malam 1 Suro dimulai pukul 20.00 WIB dan diikuti sekira 5000 orang, di antaranya para abdi dalem keraton.

Menariknya, seluruh peserta kirab mengenakan pakaian warna hitam. Kalangan pria memakai pakaian adat Jawa berwarna hitam atau biasa disebut busana Jawi jangkep, sedangkan peserta kirab wanita menggunakan kebaya warna hitam.

Sementara kebo bule berada di barisan paling depan atau sebagai cucuk lampah, disertai pawangnya. Adapun di barisan berikutnya diisi para abdi dalem bersama putra-putri Sinuhun dan juga pembesar keraton yang membawa sepuluh pusaka.

Selama prosesi kirab berlangsung para peserta menjalani tapa bisu, tak satu pun dari mereka mengucapkan satu patah kata. Hal ini dimaknai sebagai bentuk perenungan diri terhadap apa yang sudah dilakukan selama setahun terakhir.

Salah satu keunikan dari prosesi Kirab pusaka malam 1 Suro, sebagian masyarakat yang mengikuti ritual rela mengambil kotoran kebo bule. Mereka percaya kotoran tersebut membawa keberkahan dan juga kemakmuran. (Rani)

*) Berbagai Sumber

(and_)

Berita Terkait

Keraton Kasunanan Surakarta Tiadakan Kirab Pusaka Malam 1 Sura

Menkomdigi Senang Kongres Persatuan PWI Lancar, Minta Pelantikan Pengurus Digelar di Monumen Pers Solo

The Alana Solo Hadirkan Weekend Steak House, Ada Banyak Pilihan Menu Spesial

Her Suprabu Pimpin Pengurus KONI Surakarta, Komitmen Dukung Sport Tourism

Jejak Sejarah Perjuangan 1945 Kembali Dipamerkan di Monumen Pers Solo

Pelanikan Pengurus KONI Solo 2025-2029, Her Suprabu Siap Kelola Organisasi secara Profesional dan Transparan

Demo Ojol di Solo Panas, Gerbang Brimob Diamuk Massa hingga Bakar Barrier

Hari Pengayoman ke-80, Kanwil Kemenkum Jateng Gaungkan Kebersamaan Melalui Lomba Tradisional

Semarakkan HUT ke-80 RI, Pemkab Demak Gelar Berbagai Lomba Tradisional

Pameran Pusaka di Boyolali, Disdikbud Tampilkan Koleksi Keris dan Senjata Tradisional

Perkumpulan Pedagang Pasar Rakyat Kacangan Boyolali Minta Bupati Tinjau Retribusi Pasar Tradisional

Pasar Klewer, Spot Wisata Belanja Batik hingga Kuliner Tradisional Khas Solo

500 Kuliner Tradisional-Kekinian Ramaikan Solo Indonesia Culinary Festival 2025

Grebeg Maulid Keraton Surakarta Hadiningrat, Tradisi Tahunan yang Kaya Nilai Budaya

Hujan Guyur Solo, Begini Suasana Sekaten di Alun-Alun Utara

Tradisi Abon-abon Minyak Jamas, Wujud Menjaga dan Melestarikan Tradisi di Demak

Kirab Agung Meriahkan Peringatan Jumenengan PB XIII, Ribuan Warga Berebut Udhik-udhik

Mengembalikan Budaya Asli Keraton, Alun-alun Surakarta Direvitalisasi

Hajad Dalem Gerebeg Maulud Keraton Kasunanan Surakarta

Berita Lainnya