Solotrust.com - Selebgram Alshad Ahmad mengumumkan kematian Cenora, anak harimau yang ia pelihara. Hal ini sontak mendapat sorotan dari aktivis satwa.
Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Jawa Barat mengatakan harimau peliharaan Alshad Ahmad berjenis Benggala, bukan Sumatra yang dilindungi di Indonesia.
Kendati begitu, subspesies tersebut diklasifikasikan terancam punah oleh organisasi konservasi internasional terbesar IUCN.
Direktur Jenderal Konservasi Sumber Daya Alam Ekosistem (KSDAE) KLHK, Satyawan Pudyatmoko berencana menurunkan tim khusus untuk memeriksa kematian harimau itu dan dilakukan evaluasi untuk langkah selanjutnya .
"Ya (akan ada investigasi), ada evaluasi menyeluruh," kata dia, Rabu (26/07/2023), dikutip dari sebuah sumber.
Cenora bukan satu-satunya harimau yang mati dalam pemeliharaan Alshad Ahmad. Total sudah ada tujuh harimau yang mati di sana.
Alshad Ahmad menjelaskan, lima anakan harimau di tempat penangkarannya mati akibat "lahir prematur" dan diabaikan induknya, namun mereka tidak mati secara serempak.
Terkait kematian Cenora ini masih dalam penyelidikan dan menunggu hasil lab serta diagnosis dokter.
Kolom komentar Alshad Ahmad di Instagram pun dipenuhi hujatan dan kritik atas satwa liar yang dijadikannya sebagai konten.
Beberapa di antaranya juga turut menyayangkan terkait harimau yang dijadikan hewan peliharaan karena bukan habitat semestinya.
Menanggapi kritik terhadap kontennya dengan satwa liar, Alshad Ahmad berdalih kontennya sekadar dokumentasi kegiatan penangkaran. Konsepnya konten mengikuti kegiatannya, bukan sebaliknya.
Alshad Ahmad mengatakan, menurut negara asalnya, kedua harimau itu sudah tidak bisa dilepaskan ke alam liar.
"Kalau saya posisinya hanya merawatkan harimau-harimau tersebut. Jadi walaupun saya enggak rawat di sini, mereka pun pasti ada di penangkaran, pasti ada di zoo karena mereka nggak akan mungkin dilepasin. Kalau saya di sini hanya lanjut rawat," ungkap Alshad Ahmad, dikutip dari sebuah sumber. (Anggi)
*) Berbagai Sumber
(and_)