Serba serbi

Lakukan 4 Hal Ini agar Motor Matic Kamu Tidak Cepat Rusak

Tips & Trik

29 Februari 2024 09:57 WIB

Servis sepeda motor perlu dilakukan rutin agar kendaraan tetap awet dan nyaman digunakan berkendara. (Sumber: Pinterest)

Solotrust.com - Motor matic saat ini menjadi pilihan banyak orang karena penggunaannya yang lebih simpel dan praktis ketimbang sepeda motor manual.

Sayangnya, kemudahan menggunakan sepeda motor matic terkadang tak diimbangi dengan perawatan rutin. Alhasil, aktivitas berkendara jadi tak nyaman, bahkan timbul masalah pada bagian mesin hingga mengalami kerusakan.



Lantas, apa saja sih yang harus kita perhatikan dalam merawat motor matic? Berikut beberapa tips dan saran agar kendaraan tetap awet.

1. Penggantian oli secara rutin

Oli motor matic terbagi menjadi dua jenis, yakni oli mesin dan oli gardan. Umumnya, penggantian oli mesin dilakukan setiap 2000 km agar kondisi mesin motor tetap terlumasi sehingga tetap awet.

Adapun risiko jika tidak mengganti oli akan membuat suara mesin pada motor menjadi kasar dan dapat merusak komponen di dalamnya. Sementara oli gardan pada kendaraan matic dilakukan pergantian seriap 8000 km agar gir box transmisi motor tetap terjaga dan awet.

2. Memanasi motor setiap pagi

Memanasi motor juga penting karena untuk menaikkan oli agar dapat melumasi mesin sehingga dapat menghasilkan tenaga optimal saat digunakan berkendara. Umumnya, memanasi motor cukup dilakukan selama lima hingga sepuluh menit saja. Dampak jika tidak sering memanasi motor akan menyebabkan tarikan mesin kurang responsif.

3. Servis CVT

Servis CVT sangat penting karena komponen ini pada motor matic sebagai penghubung penggerak roda belakang. Lakukan pengecekan CVT motor sebulan sekali. Jika kotor, bersihkan agar tarikan motor lebih responsif. Kita juga harus mengetahui keadaan CVT apakah ada part yang perlu diganti atau tidak.

4. Selalu mengisi dan menguras air radiator

Umumnya, motor matic juga mempunyai radiator sebagai pendingin mesin saat berkendara supaya tidak menghasilkan panas berlebihan yang mengakibatkan overhead. Pengecekan air radiator perlu dilakukan jika sudah menunjukkan tanda kurang dari kapasitasnya.

Apabila volumenya berkurang segara tambah air radiator. Pengurasan radiator juga dapat dilakukan setiap setengah tahun sekali untuk mengganti sirkulasi air yang ada di dalam sehingga menjadi baru lagi. (Zefanya Permata Nindyatama)

(and_)

Berita Terkait

Berita Lainnya