BOYOLALI, solotrust.com - Antusiasme warga Kecamatan Ngemplak, Boyolali dalam memeriahkan Hari Kemerdekaan ke-78 RI cukup tinggi. Hal itu dibuktikan dalam karnaval budaya, diikuti 12 desa, pelajar, dan dinas terkait di kecamatan setempat, Sabtu (19/08/2023).
Karnaval menampilkan berbagai seni dan budaya dari setiap perwakilan desa, mulai dari tarian pelajar, drumband pelajar, pakaian adat Nusantara, topeng ireng, hingga anggota TNI AU.
Karnaval budaya mengambil start dari Kantor Kecamatan Ngemplak dan finish di lapangan Gagaksipat. Setiap peserta menampilkan atau memperagakan di depan panggung kehormatan para Forum Koordinasi Pimpinan Kecamatan (Forkopimcam) dan dewan juri selama tiga menit di depan Asrama Haji Donohudan.
Camat Ngemplak, Ari Wahyu Prabowo mengatakan, karnaval untuk mengeksplor seni budaya serta potensi daerah. Karnaval ini merupakan rangkaian peringatan Hari Kemerdekaan RI.
"Kegiatan juga mendapat dukungan dari Lanud Adi Soemarmo. Mereka nampak antusias menyambut Hari Kemerdekaan RI. Suka dukanya mereka curahkan dalam acara ini," katanya.
Sementara itu, anggota DPRD Fraksi PDIP Boyolali, Agung Supardi, saat menghadiri karnaval budaya mengatakan, pihaknya selalu mendukung kegiatan kirab budaya. Terlebih, sebelumnya selama tiga tahun warga tidak bisa melakukan kegiatan seperti ini karena pandemi Covid-19.
"Ini sudah cukup luar biasa, kemarin sudah disampaikan Pak Joko Widodo (Jokowi) bahwa Covid-19 sudah tidak ada. Dengan demikian, kita rayakan kegiatan ini seperti halnya kirab budaya," jelasnya.
Adanya karnaval budaya ini masyarakat Ngemplak diharapkan semakin maju. Apalagi kecamatan ini memiliki banyak seni dan budaya.
"Kalau saya melihat tampilan masyarakat dalam karnaval budaya memang di Ngemplak banyak pelaku seni dan mereka cukup luar biasa. Ini kita nilai, kita sediakan hadiah kemudian nantinya yang terbaik diikutkan karnaval tingkat Kabupaten Boyolali," papar Agung Supardi.
Terlepas dari itu, pihaknya mengungkapkan tak lama lagi Kecamatan Ngemplak bakal memiliki ikon, yakni tugu sayur berlokasi di pasar sayur Manggu. Tinggi tugu sayur nanti tiga meter dan ada keranjang yang diberi sayur-sayuran.
"Di pasar sayur Manggu ini kan 24 jam. Saya sudah sampaikan pak bupati dan beliau juga sudah setuju karena di kecamatan lainnya sudah memiliki ikon, sementara di Kecamatan Ngemplak ini belum ada," beber Agung Supardi. (joko)
(and_)
.jpg)
.jpg)
