SOLO, solotrust.com - Sekelompok mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret (FKIP UNS) menggelar workshop batik kontemporer di RW 11 Kelurahan Sangkrah, Kecamatan Pasar Kliwon, Solo.
Tim ke-64 dari FKIP UNS berjumlah sepuluh mahasiswa sangat antusias menyiapkan segala keperluan workshop. Hal itu tak lepas dari antusiasme dan dukungan warga Kampung Batik Lukis Sangkrah.
Barang dan keperluan membatik, seperti penyediaan kompor malam (lilin), malam (lilin), canting, totebag, kain selendang, pewarna batik, hingga kompor gas untuk pelorodan atau proses penghilangan lilin malam yang menempel pada kain, dan lain sebagainya dipersiapkan jauh hari untuk hasil dan proses optimal.
Ketua pelaksana Workshop Batik Kontemporer, Ichlasul Amal Ramadhan, mengatakan terdapat 26 peserta dari berbagai kalangan, mulai ibu rumah tangga sampai anak-anak yang masih menempuh pendidikan setara SD hingga SMA.
"Hal ini membuat kami begitu senang dan bersemangat karena di era modern dan globalisasi seperti ini, generasi muda rupanya masih peduli terhadap perkembangan budaya yang ada. Kami juga memilih RW 11 Kelurahan Sangkrah sebagai lokasi dilaksanakannya workshop batik kontemporer karena kami melihat adanya potensi pelestarian budaya batik di sini,” tambahnya.
Batik kontemporer sendiri memiliki makna batik bersifat modern, dibuat dari ide masa kini dengan kebebasan motif dan tidak terikat pada motif-motif klasik dan alat yang dipakai membatik umumnya.
Dalam workshop ini, mahasiswa KKN menyediakan canting sebagai alat untuk membuat motif pada kain tersedia. Program kerja dilangsungkan pada bulan kemerdekaan Indonesia atau lebih tepatnya 12 Agustus ini rupanya telah membawa atmosfer dan suasana cinta Tanah Air mendalam.
Tak sedikit di antara peserta memutuskan untuk menghias kain selendang dan totebag mereka dengan nuansa kemerdekaan Republik Indonesia. Warna-warna cerah dan goresan malam bebas yang identik dengan batik kontemporer semakin mempercantik hasil karya para peserta workshop.
“Bagus sekali ya Bu, jadinya,” ucap Lisa, salah satu peserta yang masih duduk di bangku kelas enam SD Sawahan, mengomentari hasil karya para peserta dan dirinya sendiri saat satu per-satu kainnya dijemur setelah proses pelorodan.
Ketua pelaksana yang kerap disapa ‘Mada’ menyelipkan penjelasan definisi, tahap-tahap, beserta contoh dari batik kontemporer pada sesi sambutannya. Pada workshop ini, tim 64 KKN FKIP UNS hanya melakukan tahapan-tahapan sederhana, di antaranya:
1. Menyiapkan alat dan bahan. Media digunakan berupa kain selendang berukuran 250x37cm dan totebag. Alat bahan terdiri atas kompor, wajan malam, canting, pewarna remazol, waterglass, kuas, gawangan (pemidangan), parafin.
2. Menggambar pola yang ingin digambar pada media kain (totebag dan kain selendang) menggunakan pensil.
3. Menebalkan pola menggunakan lilin yang sudah dipanaskan di atas wajan menggunakan canting dan kuas.
4. Memberi warna pada kain menggunakan kuas cat atau dengan cara menyoletnya menggunakan kuas dan alat colet terbuat dari busa.
5. Setelah itu kain dijemur hingga warnanya mengering.
6. Setelah warnanya mengering, selanjutnya proses penguncian warna menggunakan waterglass dengan cara mencelupkannya di dslam larutan waterglass yang sudah dilarutkan dalam air. Perbandingana waterglass 1:2 air.
7. Lalu ditunggu selama 2-3 jam untuk mendapat hasil sempurna atau dijemur hingga kering.
8. Setelah itu kain dicuci dengan air biasa dan masuk pada proses pelorodan (proses menghilangkan lilin dengan merebusnya menggunakan waterglass).
9. Jemur kembali kain yang sudah direbus hingga benar-benar kering.
Sebagai bentuk upaya dari pelestarian budaya dan kesenian Kampung Sangkrah, mahasiswa KKN FKIP UNS berharap kegiatan ini dapat meningkatkan minat budaya dan daya kreasi masyarakat, sehingga berguna bagi masa depan Bangsa Indonesia dari segi budaya maupun industri.
Potensi terus digali sebaik mungkin oleh usaha dan cinta kasih pasti akan membuahkan hasil cemerlang, bukan hanya untuk diri sendiri, namun juga orang lain.
Sebagai tambahan informasi, tim 64 KKN FKIP 2023 terdiri atas sepuluh anggota, yakni Ichlasul Amal Ramadhan, Nadila Rista Sarasasti, Gian Sakti Jagaddhito, Hani Yuliana Fauziah, Adira Putri Safira, Dea Putri Aprilia, Aprilia Kristian Intan Widyarini, Aulia Yumna Zharifah, Mia Ayu Damayanti, dan Triatmiasih. Sementara itu, dosen bertindak selaku pembimbing lapangan adalah Salman Alfarisy Totalia.
(and_)