Solotrust.com - Stunting merupakan salah satu masalah kesehatan serius yang masih menjadi tantangan di Indonesia. Kondisi ini terjadi ketika anak mengalami kekurangan gizi kronis, menyebabkan pertumbuhan fisik dan perkembangan otak tidak optimal.
Dalam upaya meningkatkan kesadaran dan pengetahuan masyarakat terkait masalah ini, Kelompok Kuliah Kerja Nyata (KKN) 140 Universitas Sebelas Maret (UNS) mengadakan program sosialisasi stunting di Desa Bandungan, Sabtu, 3 Agustus 2024.
Tujuan Program Sosialisasi
Kegiatan sosialisasi ini dirancang untuk memberikan edukasi kepada masyarakat desa, khususnya para orangtua mengenai pentingnya pencegahan stunting. Dengan pemahaman lebih baik tentang penyebab, dampak, dan cara pencegahan stunting, diharapkan para orangtua dapat menerapkan pola asuh dan pemenuhan gizi lebih baik untuk anak-anak mereka.
Tujuan utama dari kegiatan ini adalah untuk meminimalisasi prevalensi stunting di Desa Bandungan dan sekitarnya yang masih menjadi perhatian serius pemerintah setempat.
Narasumber dan Tema Kegiatan
Program sosialisasi ini menghadirkan narasumber berkompeten di bidangnya, yakni ahli gizi dari Puskesmas Kayumas Amalia Liswandiyu. Ia memiliki pengalaman luas dalam bidang kesehatan anak, khususnya dalam menangani masalah gizi buruk dan stunting di masyarakat.
Tema diangkat dalam sosialisasi ini adalah “Ambabar Wakitaning Kawruh Amarsudi Mring Karahayon” yang dalam bahasa Indonesia dapat diartikan sebagai “Membuka Jalan Pengetahuan Menuju Kesejahteraan”. Tema ini dipilih dengan harapan melalui pengetahuan yang diberikan, masyarakat dapat lebih sadar akan pentingnya pencegahan stunting untuk kesejahteraan anak-anak mereka.
Peserta dan Antusiasme Masyarakat
Acara ini dihadiri berbagai pihak dari Desa Bandungan, termasuk kepala desa, perangkat desa, warga desa, Badan Permusyawaratan Desa (BPD), serta ibu-ibu dari Posyandu setempat. Kehadiran berbagai elemen masyarakat menunjukkan dukungan kuat terhadap program sosialisasi ini, serta kesadaran kolektif akan pentingnya mengatasi masalah stunting di desa mereka.
Antusiasme masyarakat terhadap program ini terlihat dari banyaknya peserta hadir dan aktif berpartisipasi dalam sesi tanya jawab. Para peserta mengajukan berbagai pertanyaan seputar stunting, mulai dari gejala-gejala yang perlu diwaspadai hingga bagaimana cara meningkatkan asupan gizi pada anak dengan sumber daya terbatas. Diskusi yang terjadi selama acara menunjukkan para peserta memiliki ketertarikan besar untuk belajar dan menerapkan pengetahuan yang mereka peroleh dalam kehidupan sehari-hari.
Isi Materi Sosialisasi
Dalam pemaparannya, Amalia Liswandiyu menjelaskan berbagai aspek terkait stunting. Ia menguraikan tentang penyebab utama stunting, meliputi asupan gizi tak memadai, infeksi berulang, serta kondisi sanitasi buruk. Selain itu, Amalia Liswandiyu juga menjelaskan dampak jangka panjang stunting terhadap anak, termasuk keterlambatan perkembangan kognitif, penurunan daya tahan tubuh, serta potensi kesulitan belajar di sekolah.
Pentingnya pemenuhan gizi seimbang juga menjadi fokus utama dalam sosialisasi ini. Amalia Liswandiyu menekankan pemberian ASI eksklusif selama enam bulan pertama, diikuti makanan pendamping ASI yang bergizi, sangat penting untuk mencegah stunting. Ia juga memberikan tips praktis mengenai cara menyusun menu sehari-hari bergizi dan terjangkau, memanfaatkan sumber daya lokal yang ada di Desa Bandungan.
Selain itu, pola asuh secara baik juga dibahas dalam sosialisasi ini. Amalia Liswandiyu menekankan pentingnya stimulasi tepat bagi anak-anak di usia dini, seperti interaksi penuh kasih sayang dan dorongan untuk bermain serta belajar. Ia juga mengingatkan para orangtua untuk selalu menjaga kebersihan lingkungan, termasuk air dan sanitasi guna mencegah infeksi yang dapat memperburuk kondisi gizi anak.
Pembagian Susu Gratis: Bentuk Kontribusi Nyata KKN 140 UNS
Sebagai bagian dari program sosialisasi ini, KKN 140 UNS juga mengadakan pembagian susu gratis kepada para peserta yang hadir. Pembagian susu ini merupakan salah satu bentuk kontribusi nyata dari KKN 140 UNS dalam upaya pencegahan stunting.
Susu dibagikan diharapkan dapat membantu memenuhi kebutuhan gizi anak-anak di Desa Bandungan, sekaligus mendorong para orangtua untuk lebih memerhatikan asupan gizi anak mereka.
Harapan dan Komitmen KKN 140 UNS
Melalui kegiatan sosialisasi ini, KKN 140 UNS berharap dapat terus berperan dalam mengedukasi masyarakat dan berkontribusi dalam upaya peningkatan kesehatan masyarakat, khususnya dalam pencegahan stunting di Desa Bandungan.
KKN 140 UNS juga berkomitmen untuk terus melakukan program-program bermanfaat bagi masyarakat selama masa KKN. Tim ini juga berharap pengetahuan yang telah disampaikan dapat memberikan dampak positif jangka panjang bagi masyarakat Desa Bandungan.
Dengan program ini, diharapkan kesadaran akan pentingnya pencegahan stunting semakin meningkat. Masyarakat dapat bersama-sama mengambil langkah nyata untuk memastikan tumbuh kembang anak-anak yang sehat dan optimal.
(and_)