Ekonomi & Bisnis

Dulunya Buruh, Kini Sarno Sukses Bangun Usaha hingga Dikenal Luar Daerah

Ekonomi & Bisnis

30 Agustus 2023 11:01 WIB

Tumpukan batu bata hasil produksi Sarno Suminto. (Foto: Dok. solotrust.com/Ade Dama)

SUKOHARJO, solotrust.com - Beberapa batu bata terlihat bertumpuk di pinggir jalan Desa Sonosewu, Kecamatan Mojolaban, Kabupaten Sukoharjo. 
 
Hal ini tentu saja tak lepas dari banyaknya perajin batu bata di wilayah ini. Bahkan, hampir setiap hari mereka memproduksi batu bata. 
 
Sarno Suminto, salah satu perajin batu bata di Desa Sonosewu mengatakan, ia telah menekuni usaha ini selama 13 tahun. Sebelumnya, dirinya mengaku hanyalah seorang buruh produksi genting. 
 
"Awalnya setiap hari lihat orang mengangkat batu bata, terus jadi pengin buat juga," ungkapnya. 
 
Adapun hingga saat ini, Sarno Suminto sudah mempunyai tiga cabang, yakni di Desa Sonosewu, Wirun, dan Ngombakan. Khusua cabang di Desa Ngombakan dipegang salah satu anaknya. 
 
Sarno Suminto mengatakan, bahan produksi batu bata relatif mudah didapat, yakni tanah liat dan tanah padas. 
 
"Bahannya tanah liat merah yang kualitasnya baik itu satu dan tanah padas dua," terangnya. 
 
Cara pembuatan batu bata, yakni kedua bahan itu dicampur sebelum dimasukkan ke dalam mesin cetakan. Setelah dimasukkan mesin, bahan tersebut akan menjadi kotak-kotak batu bata. 
 
Selanjutnya, batu bata mentah dijemur di bawah sinar matahari sekira tiga hari. Tahap berikutnya, batu bata disusun lalu dibakar menggunakan kayu dan gambut sekira sepuluh jam. 
 
Bicara soal pendapatan dari hasil produksinya, Sarno Suminto mengaku omzet bersih didapat setiap seribu batu bata, yakni Rp350 ribu. 
 
Dalam memproduksi batu bata, setiap harinya Sarno Suminto. dibantu sang anak dan seorang karyawan. Ia bisa memproduksi sekira 4500 hingga 5000 batu bata per hari. Batu bata ini dijual seharga Rp700 per balok.
 
Nama. Sarno Suminto sudah cukup dikenal luas. Tak heran jika pelanggannya datang dari banyak daerah, mulai dari wilayah Soloraya hingga lingkup lebih luas lagi. 
 
"Rio Haryanto juga membeli di sini untuk membuat rumah makan di Colomadu dan Toko Buku Kiky," ungkapnya. 
 
Sarno Suminto mengaku kerajinan batu bata bukannya tanpa kendala. Salah satu hambatan produksi, yakni saat musim hujan. Pada kondisi ini sulit memproduksi batu bata lantaran tidak ada panas yang menyebabkan produksi terhambat.
 
*) Reporter: Ade Dama/Nadia Rahma

(and_)