Hard News

Wajah Baru Jembatan Jurug B, Gunakan Kerangka Tahan Gempa 100 Tahun hingga Aksen Batik Kawung

Jateng & DIY

05 September 2023 21:34 WIB

Jembatan Jurug B resmi dibuka kembali pada Selasa (05/09/2023) pukul 15.00 WIB. Nampak sejumlah kendaraan memadati dari sisi Timur maupun Barat jembatan, akses lalu lintas pun mulai lancar.

SOLO, solotrust.com - Jembatan Jurug B resmi dibuka kembali pada Selasa (05/09/2023) pukul 15.00 WIB. Nampak sejumlah kendaraan memadati dari sisi Timur maupun Barat jembatan, akses lalu lintas pun mulai lancar. 
 
Pantauan solotrust.com, dibukanya kembali jembatan penghubung Kota Solo dan Kabupaten Karanganyar ini dilaksanakan secara seremoni oleh sejumlah pihak, seperti Dinas Perhubungan (Dishub) dan Satlantas Polresta Surakarta. 
 
General Manager Konstruksi PT Baja Titian Utama, Handrianus Bambang Nurhadi, mengungkapkan Jembatan Jurug B konstruksi baru dibangun menggunakan teknologi tahan gempa, Lead Rubber Bearing (LRB). 
 
"Semua (kerangka)nya terdiri atas gelagar baja. Umurnya sudah dihitung sampai dengan seratus tahun. Ini sudah menggunakan teknologi baru, LRB atau lead rubber bearing yang fungsinya menahan bawah gelagar. Dia tahan gempa teoretis atau besaran gempa selama seribu tahun," paparnya, saat dijumpai di lokasi pembukaan. 
 
Teknologi ini kali pertama digunakan pada jembatan di Kota Solo. LRB biasanya digunakan pada jembatan dengan bentang panjang. Hal ini membuat kekuatan Jembatan Jurug B tangguh karena menghubungkan Sungai Bengawan Solo. 
 
"LRB itu peletakan untuk jembatan khusus atau jembatan bentang panjang dan kita menggunakan teknologi itu. Teknologi itu digunakan kali pertama di jembatan khusus seperti Jakarta-Cikampek Elevated. Nah kita mengadopsi," beber Handrianus Bambang Nurhadi. 
 
"Sehingga jangan heran jika anda berada di atas jembatan goyangannya tinggi, itu boleh, diizinkan karena dia punya frekuensi yg sangat besar. Dia mampu bergerak horizontal, lateral maupun ada pusaran," terangnya. 
 
Pembangunan Jembatan Jurug B sepanjang 160 meter menggunakan kombinasi desain Steel I Girder (SIG) dan Steel Box Girder (SBG) yang diperkirakan mampu bertahan hingga seratus tahun. Konstruksi ini menggantikan konstruksi sebelumnya, yakni Callender Hamilton dan diperkirakan mampu bertahan dengan gempa di atas 7 skala richter. 
 
Dibukanya kembali Jembatan Jurug B diharapkan dapat mempermudah akses antarwilayah, mengingat infrastruktur ini menjadi salah satu jalur utama perekonomian. 
 
Kini rangka jembatan tak lagi menjulang tinggi di sisi kanan dan kiri jembatan, melainkan hanya di sisi bawah jembatan. Sementara sisi kanan dan kiri hanya terdapat pengaman jembatan setinggi kira-kira satu meter. 
 
Tak hanya itu, di ujung jembatan pada sisi kanan dan kiri terdapat aksen berlogo batik kawung. Pemilihan batik kawung ini bukan tanpa alasan. Selain untuk mempercantik bangunan, aksen ini sebagai identitas masyarakat Kota Solo yang bermakna kesucian. 
 
Handrianus Bambang Nurhadi berpesan, ditambahnya aksen-aksen ini diharapkan dapat mencegah tindakan vandalisme oleh tangan-tangan jahil. 
 
"Ini kearifan lokal, mari dijaga dan dirawat, jangan ada vandalisme," tukasnya. (riz)

(and_)