Hard News

TPA Putri Cempo Kebakaran, Unit Pemadam dari Jateng dan DIY Dikerahkan

Jateng & DIY

17 September 2023 16:13 WIB

Kobaran api melalap dua hektare gunungan sampah di tempat pembuangan akhir (TPA) Putri Cempo Blok B Mojosongo, Jebres, Solo sejak Sabtu (16/09/2023) siang sekira pukul 12.45 WIB

SOLO, solotrust.com - Kobaran api melalap dua hektare gunungan sampah di tempat pembuangan akhir (TPA) Putri Cempo Blok B Mojosongo, Jebres, Solo sejak Sabtu (16/09/2023) siang sekira pukul 12.45 WIB. 
 
Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Solo, Kristiana Hariyanti, mengungkapkan berdasar analisis sementara, kebakaran terjadi karena tingginya suhu udara. Hal ini membuat gas metan dalam tumpukan sampah memercikkan api.
 
"Sementara analisis kami adalah berdasarkan suhu yang sangat tinggi, kemudian memicu gas metan yang sudah menumpuk di bawah sekian lama. Hal itu memicu adanya kebakaran atau percikan api," ungkapnya, saat ditemui di TPA Putri Cempo.
 
Tercatat hingga Minggu (17/09/2023), api nampak belum padam. Total 200 kartu keluarga (KK) sekitar area terdampak. 
 
Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka bersama Pj Gubernur Jawa Tengah Nana Sudjana meninjau TPA Putri Cempo dan permukiman warga di sekitar kebakaran. 
 
Wali kota menyebut belum ada temuan kasus Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) dialami warga akibat paparan asap kebakaran.
 
"Saya mau keliling ke beberapa RT, mau cek. (Ada laporan ISPA?) belum, belum. Insyaa Allah belum, kalau ada pasti Bu Ning (Kepala Dinas Kesehatan Solo) udah lapor dari kemarin," terangnya. 
 
Sejauh ini belum terdapat laporan warga terdampak kesehatannya. Kendati demikian, pemerintah Kota Solo menyediakan sejumlah fasilitas bagi warga sekitar lokasi kebakaran, seperti lahan evakuasi, dapur umum, fasilitas kesehatan, dan membagikan masker juga vitamin. 
 
"Nggak ada (korban), tapi tetap kami siapkan dapur darurat dan lain-lain. Pokoknya suplai makanan ada terus, suplai makanan sama air putih. (Pemeriksaan kesehatan) ada," ungkap Gibran Rakabuming. 
 
Sejumlah armada pemadam kebakaran juga terus dikerahkan dari Provinsi Jawa Tengah dan DIY untuk memadamkan api. 
 
Wali kota menargetkan proses pemadaman akan selesai hingga tiga hari ke depan. 
 
"Sudah kami bikinkan DED (detail engineering deisgn) untuk pembangunan hidran dan lain-lain. Jadi nanti kejadian seperti ini tidak akan terulang kembali. Saya mohon maaf sekali atas kejadian ini," pungkasnya. (riz)

(and_)