YOGYAKARTA, solotrust.com - Ikatan Profesi Optometris Indonesia (Iropin) mengungkap adanya peningkatan jumlah gangguan kelainan pada mata anak. Berdasarkan hasil skrining dari seribu anak dilakukan pemeriksaan didapati 350 hingga 400 di antaranya mengalami refraksi.
Sekretaris Ikatan Profesi Optometris Indonesia, Kastam menduga peningkatan kasus jumlah gangguan mata pada anak, terutama usia sekolah akibat masa pandemi Covid-19.
"Mungkin karena program pendidikan jarah jauh, setiap hari anak-anak di depan gadget sehingga memicu peningkatan gangguan refraksi," kata Kastam, Jumat (22/09/2023).
Berdasarkan data Iropin pada 2023, sebanyak 35 hingga 45 persen anak usia sekolah mengalami gangguan penglihatan karena refraksi. Jumlah ini meningkat signifikan jika dibandingkan hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2012 yang mencatatkan prevalensi 24,7 persen.
Ketua Ikatan Profesi Optometris Indonesia, Nova Joko Pamungkas, mengatakan kasus peningkatan gangguan kelainan pada mata anak cenderung terjadi dua tahun terakhir.
“Gangguan kelainan refraksi terjadi peningkatan. Memang jika dilihat data nasional secara khusus belum ada pembaruan, terakhir Riskesdas 2012 dengan prevalensi 24,7 persen. Terkini, kami di 2023 melakukan pengumpulan data secara mandiri dan menemukan perkiraan ada 35 persen hingga 40 persen anak usia sekolah mengalami gangguan refraksi,” bebernya,
Nova Joko Pamungkas menyebut, gangguan penglihatan pada anak diperparah dengan terlambatnya deteksi. Salah satu upaya pencegahan dampak gangguan penglihatan menahun, yakni dengan menggunakan kacamata tepat. Kacamata menjadi sarana terapi guna mengatasi gangguan refraksi.
Hanya saja, tidak semua orangtua paham kebutuhan kacamata untuk anak usia sekolah. Bukan itu saja, anak-anak dari kalangan keluarga tidak mampu juga mengalami kesulitan untuk mendapatkan kacamata.
Terkait itu, Ikatan Profesi Optometris Indonesia bekerja sama dengan OneSight EssilorLuxottica Foundation mengumpulkan 50 ribu bingkai kacamata yang akan diberikan kepada anak-anak kurang beruntung di seluruh wilayah Indonesia. Bantuan 50 ribu bingkai kacamata untuk anak-anak ini pun diakui Museum Rekor Dunia Indonesia (MURI).
Penyerahan penghargaan MURI kepada Iropin dan OneSight EssilorLuxottica Foundation berlangsung dalam acara Pertemuan Ilmiah Tahunan pertama (PIT) Ikatan Profesi Optometris Indonesia di Yogyakarta pada Jumat (22/09/2023).
Pada acara ini sebanyak lebih dari 1100 optometris di Indonesia berkumpul membahas inovasi terbaru dalam manajemen perawatan dan pemeliharaan penglihatan. (adam)
(and_)