Hard News

Peringati Hari Wayang Dunia, Vivit-Umam Komitmen Geliatkan Kesenian Wayang di Rembang

Sosial dan Politik

7 November 2024 14:40 WIB

Pasangan calon (Paslon) bupati dan wakil bupati Rembang nomor urut 1 Vivit-Umam menggelar acara Dalang Pitu sebagai bukti komitmen untuk menggeliatkan kesenian wayang kulit di Rembang, Kamis (07/11/2024)

REMBANG, solotrust.com - Memperingati Hari Wayang Sedunia, Pasangan calon (Paslon) bupati dan wakil bupati Rembang nomor urut 1 Vivit-Umam menggelar acara Dalang Pitu sebagai bukti komitmen untuk menggeliatkan kesenian wayang kulit di Rembang, Kamis (07/11/2024).

Gelaran Dalang Pitu atau tujuh dalang digelar di Taman Budaya Sambongan, Kecamatan Sulang kali ini, memiliki makna pitulungan atau pertolongan serta Pipit (panggilan akrab Vivit) dan Umam. Aksi wayangan ini sebagai bentuk doa dari para dalang di Rembang dan pegiat wayang kulit untuk mendukung Vivit dan Umam memimpin Kabupaten Rembang.



Hal itu dijelaskan dalang Ki Sigit Ariyanto, peringatan Hari Wayang Dunia ini menjadi momentum untuk melestarikan budaya, terlebih wayang kulit telah diakui UNESCO sebagai warisan budaya tak benda.

"Kami membawa lakon Srikandhi Kridha yang menggambarkan seorang perempuan memiliki sifat lembut, namun tegas dan mau menegakkan keadilan demi ketenteraman bersama," jelasnya.

Menurut Ki Sigit Ariyanto, paslon nomor 1 memiliki komitmen jelas serta nyata dalam menggeliatkan pertunjukan kebudayaan di Kabupaten Rembang. Terlebih adanya program-program kebudayaan yang telah disusun dan dirancang.

"Kami memilih Mbak Vivit karena beliau mau untuk melestarikan tradisi di Rembang dalam artian luas tidak hanya wayang kulit saja. Semoga nanti ketika terpilih, saat Hari Wayang Sedunia di Rembang bisa lebih meriah, UNESCO memberikan penghargaan ke kita masak kita tidak menjaganya," ujar dia.

Sementara itu, Vivit Dinarini Atnasari mengapresiasi pertunjukan kebudayaan wayang kulit dibawakan Dalang Pitu. Ia mengatakan, gelaran wayang kulit ini menjadi bagian dari memperingati Hari Wayang Sedunia, serta menumbuhkan semangat dan kecintaan masyarakat kepada budaya agar tidak luntur.

"Pentas wayang kulit ini adalah kebudayaan Indonesia yang perlu kita jaga dan lestarikan serta sudah menjadi identitas di Indonesia," ucap Vivit Dinarini.

Vivit Dinarini menambahkan, saat ini pihaknya telah membuat skema program pelestarian kebudayaan di Kabupaten Rembang. Program itu untuk memperkenalkan potensi kebudayaan yang ada di Rembang, sekaligus memberi wadah para pelaku seni di Rembang untuk melakukan pementasan.

(and_)

Berita Terkait

Berita Lainnya