Pend & Budaya

ISI Surakarta Wisuda 408 Orang, Rektor Mandatkan Pengembangan Budaya

Pend & Budaya

20 Oktober 2023 11:01 WIB

Rektor Institut Seni Indonesia (ISI) Surakarta, I Nyoman Sukerna mewisuda mahasiswa di Pendopo KGPH Djokokusumo kampus setempat, Rabu (18/10/2023). (Foto: ISI Surakarta)

SOLO, solotrust.com - Rektor Institut Seni Indonesia (ISI) Surakarta, I Nyoman Sukerna mewisuda 408 mahasiswa di Pendopo KGPH Djokokusumo kampus setempat, Rabu (18/10/2023).

Sebanyak 339 mahasiswa di antaranya sarjana, 34 orang lulusan sarjana terapan, 20 orang merupakan magister, dan 15 orang lulusan doktor.



Wakil Rektor (WR) I ISI Surakarta, Bambang Sunarto, mengatakan dari jumlah itu sebanyak 84 peserta wisuda memperoleh predikat cumlaude. Perolehan IPK rata-rata 3,66 masa studi maksimal sembilan semester untuk program sarjana.

Perolehan IPK rata-rata 3,75 dengan masa studi maksimal sembilan semester untuk program sarjana terapan. Perolehan IPK rata-rata 3,82 dengan masa studi maksimal empat semester untuk program magister dan IPK rata-rata 3,93 dengan masa studi maksimal delapan semester untuk program doktor.

"Wisuda kali ini terdapat wisudawan Program Studi di Luar Domisili (PDD) ISI Surakarta. Embrio Institut Seni dan Budaya Indonesia (ISBI) Sulawesi Selatan sebanyak 13 orang wisudawan," ungkap Bambang Sunarto.

Sementara itu, jumlah lulusan ahli madya seniman karawitan, sarjana seni, sarjana terapan, seni magister, dan doktor terhitung semenjak masih berstatus Akademi Seni Karawitan Indonesia Surakarta, Sekolah Tinggi Seni Indonesia Surakarta, dan menjadi Institut Seni Indonesia Surakarta sebanyak 7.848 orang.

Sementara itu, Rektor ISI Surakarta, I Nyoman Sukerna, mengatakan jumlah wisudawan ini merupakan terbanyak sepanjang perjalanan ISI.

"Saya sebagai rektor ISI Surakarta kali ini sangat bangga dan senang karena wisuda periode kedua di tahun 2023 ini ada sebanyak 408 orang. Ini luar biasanya yang paling banyak dalam perjalanan kampus ini," kata dia.

Adapun dari 408 lulusan ini, I Nyoman Sukerna berharap akan semakin banyak anak bangsa terlibat mengabdikan keterampilan, pengetahuan dan sikapnya dalam pelestarian dan pengembangan seni tradisi.

Rektor berharap para sarjana S-1 dan S-2 bisa melanjutkan studinya di ISI Surakarta. Adapun untuk lulusan S-3, pihaknya mengatakan mereka sebagian besar adalah utusan dari perguruan tinggi di luar ISI.

"S-3 ini kebanyakan utusan dari perguruan tinggi luar ISI. Jadi dengan demikian mereka akan mengembangkan konsep-konsep pelestarian dan pengembangan ISI Surakarta di daerah masing-masing," harap I Nyoman Sukerna.

Dikatakan pula, ISI Surakarta mendapat mandat dari negara untuk menjaga, pembinaan, pelestarian, dan pengembangan seni budaya warisan bangsa.

Sementara dari segi pengembangan, I Nyoman Sukerna mengutarakan, ISI Surakarta harus dari program studi (Prodi) yang ada, seperti Seni Karawitan, Seni Pedalangan, Tari, Etnomusikologi, Teater, Kriya, Seni Murni, Film dan Televisi, Desain Interior, Desain Komunikasi Visual, Fotografi, Senjata Tradisional Keris, Desain Mode Batik, Seni Program Magister, dan Seni Program Doktor.

"Ini harus kita kembangkan, bahkan kami mengusulkan ada delapan program studi baru. Tadi tetap pada cord-nya itu adalah keraton," tandas dia.

ISI Surakarta memberikan perhatian besar pada pendidikan berkualitas dan inovasi dalam seni dan ilmu pengetahuan, berkomitmen untuk terus mendorong keunggulan dalam semua bidang, dan mempersiapkan lulusan untuk menghadapi tantangan dunia nyata.

Sebagai lulusan ISI Surakarta, para wisudawan memiliki tanggung jawab menggunakan pengetahuan dan keterampilan untuk memberikan kontribusi positif bagi masyarakat, seni, dan ilmu pengetahuan.

(and_)

Berita Terkait

Berita Lainnya