Hard News

Gelar Lomba Tembang Macapat, KLA Mojosongo Refleksikan Pentingnya Melestarikan Budaya

Jateng & DIY

30 Oktober 2023 13:57 WIB

Kelurahan Mojosongo Kota Solo dalam rangka memperingati Hari Sumpah Pemuda menggelar lomba Tembang Macapat sebagai upaya mewujudkan generasi muda cinta budaya, Minggu (29/10/2023). (Foto: Dok. solotrust.com/Alya Ganzar Roosmika/Aulia Rahman Ramadhani

SOLO, solotrust.com - Kelurahan Mojosongo Kota Solo dalam rangka memperingati Hari Sumpah Pemuda menggelar lomba Tembang Macapat sebagai upaya mewujudkan generasi muda cinta budaya, Minggu (29/10/2023). "Lestari Budaya Nusantara dari Pemuda untuk Bangsa" menjadi pilihan tema yang diangkat untuk lebih merefleksikan anak muda akan pentingnya menghargai dan melestarikan budaya di Indonesia.

Ketua Kelurahan Layak Anak (KLA) Mojosongo, Viktor Ari Pratomi, mengatakan Indonesia kaya ragam budaya. Khusus di Jawa Tengah sendiri ada tradisi Tembang Macapat yang perlu terus dilestarikan.



"Kita kan macamnya banyak sekali terlebih budaya, nah di Jawa Tengah sendiri ada tradisi Tembang Macapat yang saat ini mungkin terdengar asing oleh mereka generasi muda. Saya yakin untuk kisaran usia anak SMA pasti ketika ditanya macam-macam Tembang Macapat akan kebingungan. Oleh karena itu, saya pengin mengajak generasi muda untuk ikut melestarikan budaya daerah," ungkapnya, saat ditemui solotrust.com di sela acara.

Viktor Ari Pratomi juga mengungkapkan, kegiatan seperti ini secara rutin dilakukan KLA sebagai upaya menyosialisasikan kegiatan positif dari KLA Mojosongo kepada masyarakat secara luas. Pemilihan tema juga akan dibuat beragam dan variatif agar lebih menarik, tentunya masih berkaitan dengan budaya Nusantara.

Ketua Pelaksana Kegiatan Peringatan Sumpah Pemuda oleh KLA Mojosongo, Ema Kusumaningayu Mustari, menuturkan acara ini dibuat juga untuk menggali potensi dimiliki setiap anak untuk menjadi penerus dari perintis budaya lokal.


"Kemarin kami sempat kesulitas dalam mencari peserta, ternyata banyak di antara mereka yang sebenarnya sudah mendapat materi terkait Macapat ini, namun akhir-akhir ini mengalami kemunduran dengan tidak tertarik untuk mempelajarinya," sambungnya

Dalam penuturannga, pihak terkait menyosialisasikan ke sekolah dasar (SD) di wilayah Kelurahan Mojosongo terkait lomba yang akan dilaksanakan. Terhitung ada 18 SD dan 39 RW di Kelurahan Mojosongo. Alhasil dari penjaringan terdapat 28 peserta ikut lomba Macapat.

Pihak KLA juga ikut bekerja sama dengan Perpustakaan Daerah (Perpuada) untuk membantu dalam pelaksanaan lomba video vloging.

Lewat lomba ini, menurut salah satu perwakilan dari SD, Brigita Ratu, para siswa diingatkan kembali untuk menjaga serta melestarikan seni dan budaya daerah.

"Kenapa karena anak-anak sungguh-sungguh diingatkan lagi bagaimana harus menjaga kebudayaan, terutama di daerah kita Solo ini yang sangat kental dengan budaya, yaitu bahasa Jawa kita," ucapnya.

Adapun harapan dari seluruh pihak, agenda seperti ini dapat terus terlaksana dan memfasilitasi anak-anak dalam mengembangkan bakat serta kreativitasnya. Upaya ini juga sebagai langkah meminimalisasi penggunaan gadget kepada anak secara berlebihan.

*) Reporter: Alya Ganzar Roosmika/Aulia Rahman Ramadhani

*) Penulis: Alan Dwi Arianto

(and_)