SOLO, solotrust.com - Ketua DPC Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Solo FX Hadi Rudyatmo (Rudy) tak mau membahas pengunduran diri dan kartu tanda anggota (KTA) Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka. Menurutnya, hal itu bukan lagi menjadi urusannya.
"Sudah tutup buku. Sudah tutup buku karena sudah mencalonkan (sebagai bacawapres) ya pintu sudah ditutup," kata Rudy kepada awak media di kediamannya, Pucangsawit, Jebres, Solo, Senin (06/11/2023) malam.
Sikap ini dilakukannya karena tak segera mendapat respons atas surat dilayangkannya kepada putra sulung Presiden RI Joko Widodo pada 31 Oktober 2023 lalu. Dalam surat itu, Rudy mengatakan, tercantum dengan jelas sejumlah alasan, di antaranya untuk memghilangkan kesan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri dan Presiden Joko Widodo berdiri di atas dua kaki dalam pemilihan presiden (Pilpres) 2024.
Surat itu juga berisi saran agar Gibran Rakabuming segera mengundurkan diri sebagai kader PDI Perjuangan dan mengembalikan KTA. Hal itu menyusul dirinya telah mendaftarkan diri ke Komisi Pemilihan Umum (KPU) menjadi bakal calon wakil presiden (Bacawapres) Prabowo Subianto.
"Saya hanya menyarankan, menyarankan. Kalau menyarankan itu tidak ada batas waktunya," tambah dia.
Sepekan berlalu, Rudy mengatakan tak kunjung ada respons dari Gibran Rakabuming untuk mengembalikan KTA PDI Perjuangan.
"Ora (tidak-red). Belum dikembalikan, kalau dikembalikan saya tahu. Terserah (dikembalikan atau tidak), itu etika saja," katanya.
Enggan mengurusi Gibran Rakabuming lagi, Rudy menegaskan kini pihaknya lebih fokus untuk pemenangan pasangan Ganjar Pranowo-Mahfud MD pada pilpres 2024.
"Kami fokus memenangkan Ganjar-Mahfud, titik. Sudah tidak perlu bicara itu, sudah ditutup bukunya karena sudah mencalonkan," tandasnya. (riz)
(and_)