Ekonomi & Bisnis

Farah Button Pamerkan Koleksi Victorian Dress Berbahan Tenun di JFW 2023

Ekonomi & Bisnis

12 November 2023 19:53 WIB

Farah Button, brand fesyen lokal Yogyakarta unjuk gigi dalam perhelatan akbar Jogja Fashion Week (JFW) 2023. Farah Button by Sutardi menampilkan sembilan outfit ready to wear bertema Victorian Girl x Wastra dalam fashion show, Sabtu (11/11/2023) malam.

YOGYAKARTA, solotrust.com - Farah Button, brand fesyen lokal Yogyakarta unjuk gigi dalam perhelatan akbar Jogja Fashion Week (JFW) 2023. Farah Button by Sutardi menampilkan sembilan outfit ready to wear bertema Victorian Girl x Wastra dalam fashion show, Sabtu (11/11/2023) malam.

Berbeda dengan koleksi-koleksi terdahulunya, JFW 2023 menjadi debut Farah Button mengaplikasikan wastra (kain tradisional). Adapun alasan pengaplikasian wastra, menurut desainer Farah Button, Sutardi lantaran Farah Button ingin turut serta melestarikan budaya Indonesia untuk go international.



“Kenapa akhirnya mengaplikasikan wastra? Farah Button ingin turut andil melestarikan budaya Indonesia untuk go international,” ungkapnya.

Dalam koleksi Farah Button Pride ini, Sutardi memilih menggunakan kain tenun. Kendati demikian, ia tak asal memilih tenun.

Kualitas wastra dipakai pun diperhatikan dengan seksama. Sutardi memprioritaskan tenun halus, lembut, dan bahannya adem.

“Agar semua orang bisa memakainya dan menjadi pakaian yang layak serta dapat digunakan di setiap acara,” ucap Sutardi.

Adapun untuk persiapan JFW 2023, Sutardi mengaku seperti sulap. Ia hanya punya waktu satu pekan untuk melakukan persiapan. Bahkan, H-1 belum semua koleksinya selesai dijahit. Sampai dengan hari H pun, persiapan masih dilakukan.

Menurut Sutardi, persiapan sangat hati-hati ini dilakukan karena baru kali pertama Farah Button menggunakan kain tenun.

“Pemotongan bahan dan jahit sangat hati-hari, apalagi semua penjahit juga bingung karena baru kali pertama,” jelasnya.

Terlebih, Sutardi menerapkan tenun untuk model Victorian dress yang sebenarnya dari segi penggunaan bahan sedikit bertentangan.

Hal ini membuat Sutardi akhirnya turun tangan. Tak hanya mendesain baju, ia juga ikut membantu membuat pola dan menjahit.

“Setelah jadi, saya semakin yakin produk wastra bisa menjadi bagian dari model baju internasional,” kata Sutardi.

Sekilas Farah Button

Farah Button adalah salah satu merek fesyen lokal di Indonesia. Produksi Farah Button melibatkan 300 orang tergabung dalam sejumlah usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) konveksi di Yogyakarta.

Farah Button didirikan sejak 2016 ini memiliki sepuluh gerai di Yogyakarta, Bali, dan Tegal. Mengusung konsep ready to wear, Farah Button selalu hadir dengan desain-desain baru yang bisa dikenakan di berbagai kesempatan, mulai dari formal sampai kasual. (Adam)

(and_)

Berita Terkait

Berita Lainnya