Hard News

Gibran Tunjukkan Ijazah Asli Kuliah di Singapura

Jateng & DIY

20 November 2023 19:07 WIB

Calon wakil presiden (Cawapres) Gibran Rakabuming Raka menunjukkan dua dokumen kepada awak media, Senin (20/11/2023)

SOLO, solotrust.com - Calon wakil presiden (Cawapres) Gibran Rakabuming Raka membuktikan tudingan ijazah palsu ditujukan padanya tak benar. Di Balai Kota Solo, pendamping Prabowo Subianto di pemilihan presiden (Pilpres) 2024 menunjukkan dua dokumen kepada awak media, Senin (20/11/2023). 
 
"Biar cepet selesai, ijazahnya ini. Kalau palsu kan pasti dipermasalahkan dari awal," kata Gibran Rakabuming sambil menunjukkan ijazahnya.
 
Dokumen pertama, ijazah resmi dikeluarkan University of Bradford, Inggris. Ijazah itu menyebutkan Gibran Rakabuming lulus dari University of Bradford, Singapura.
 
Sementara dokumen kedua berupa surat keputusan hasil penyetaraan pendidikan dari Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi Direktorat Jenderal Pembelajaran dan Kemahasiswaan. Surat itu ditetapkan dan ditandatangani pada 8 Agustus 2019.
 
Pada surat itu tertera Gibran Rakabuming Raka telah lulus dari studinya setara S-1 Marketing pada 13 November 2010 dari University of Bradford, Singapura. 
 
Sebelumnya, ramai tudingan dilontarkan kepada Gibran Rakabuming di media sosial. Akun X @DokterTifa sempat mencolek akun X milik Gibran Rakabuming pada Minggu (19/11/2023). Ia menuding Gibran Rakabuming tak pernah berkuliah S-1 di University of Technology Sydney (UTS) Insearch Sydney, Australia.
 
Tifa menuding Gibran Rakabuming hanya menjalani kursus untuk persiapan masuk ke UTS. Dirinya juga mempertanyakan di negara mana sebenarnya putra sulung Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) berkuliah. Tudingan-tudingan itu pun masih terus dilontarkan Tifa di akun X-nya hingga berita ini dipublikasikan. 
 
Menanggapi itu, Gibran Rakabuming menganggap hal ini sebagai situasi biasa. 
 
"Biasa, makanya tak bawakan ijazahnya. (Tuduhan ini) enggak (merugikan). Saya anggap lucu-lucuan aja," ucap dia. 
 
Wali Kota Solo ini juga mengungkap dirinya dan beberapa relawan memang menerima beberapa teror secara pribadi sejak beberapa waktu lalu. Kendati demikian, ia tak mempermasalahkan hal itu. 
 
"Tekanan dalam bentuk apa. Relawan saya juga diintimidasi. Biasa aja. (Dalam hal apa?) Banyak. Minggu lalu saya pasang CCTV di rumah semua ketua relawan. Sudah nggak usah diceritain, kita diam-diam saja," ujar Gibran. 
 
"Kalau dari kami santai-santai saja. Kalau ada hal-hal yang tidak wajar silakan dilaporkan saja," tukasnya.

(and_)

Berita Terkait

Berita Lainnya