Hard News

KGPAA Mangkunegoro X Senggol Pariwisata Kota Solo

Jateng & DIY

4 Maret 2024 17:05 WIB

Narasumber dalam serangkaian kegiatan Hari Pers Ngobrol Bareng di Pendopo Perang Wedanan Mangkunegaran, Senin (04/03/2024). (Foto: Elvan Widyantoro)

SOLO, solotrust.com - Pembangunan pariwisata dianggap bisa menumbuhkan ekonomi dengan cepat, terutama di era otonomi daerah. Namun melihat faktanya di Kota Solo sendiri miskin sumber daya alam (SDA) hanya memiliki sumber daya manusia (SDM).

Hal ini dikatakan Wakil Wali Kota Solo, Teguh Prakosa saat memberi sambutan dalam kegiatan 'Ngobrol Bareng' di Perang Wedanan Mangkunegaran, Senin (04/03/2024).



“Tadi sudah disampaikan Pak Anas (Ketua PWI Surakarta) maupun Kepala Dinas Budaya dan Pariwisata Jawa Tengah bahwa Kota Surakarta ini tidak punya SDA, punyanya SDM dan kota jasa, pariwisata jik mintik mintik,” ujarnya.

Berkaitan hal itu, Teguh Prakosa mengingatkan Solo sudah masuk UNESCO sebagai kota kreatif. Pihaknya meminta para tokoh-tokoh untuk terus mengawal dan mengembangkan peran anak-anak muda dan milenial berkreasi membangun Kota Solo itu sendiri.

“Saya ingin para tokoh ini mestinya menggandeng peran pemuda, peran anak anak milenial untuk diikutsertakan kreativitas dan inovasi,” katanya.

Dalam kesempatan yang sama, Kanjeng Gusti Pangeran Adipati Aryo (KGPAA) Mangkunegoro X menilai Kota Solo adalah salah satu episentrum dari kebudayaan. Sebagai salah satu pembicara, dirinya mengatakan apa yang dilakukan di Mangkunegaran cukup sederhana.

KGPAA Mangkunegoro X menjelaskan, kebudayaan adalah masa lalu kita, bukan berbicara hanya kenangan saja, namun modal untuk ke depannya menjadi sebuah potensi. Selanjutnya dipadukan dengan proses industri kreatif, ekonomi kreatif yang mana menurutnya tidak dimiliki di tempat lain dan sangat luar biasa. Bagi KGPAA Mangkunegoro X, itulah yang dimiliki Kota Solo sekarang ini terasa spesial.

“Kita percaya bahwa apa yang kita punya itu sudah luar biasa, kenapa luar biasa? Karena tidak orang lain lagi yang punya selain kita masyarakat Kota Solo,” pungkasnya.

KGPAA Mangkunegoro X kemudian mencotohkan semangat kebudayaan yang ada di Bali tidak ada di tempat yang lain. Begitu pula dengan adat prosesi pemakaman di Tanah Toraja. Orang-orang dari belahan dunia datang ke Toraja satu tahun sekali, khusus untuk melihat keunikan itu yang tidak ada di tempat lain.

“Nah, Solo ini saya rasa semangatnya itu, kita melihat kebudayaan menjadi aset, kebudayaan bukan sebagai kewajiban, sebagai beban untuk kita lestarikan, tapi kita balik mindset. Jadi budaya itu adalah aset untuk kita kembangkan dan kita coba lakukan di Mangkunegaran,” terangnya.

Di samping itu, KGPAA) Mangkunegoro X lantas menyinggung soal potensi di kabupaten lainnya. Disebutkannya, Kota Solo sebagai episentrum dikelilingi kabupaten-kabupaten dengan potensi luar biasa. Karenanya, perlu ada sinergi dengan wilayah lain agar saling menguntungkan.

“Potensi alam mungkin di Solo terbatas, tapi satu jam saja dari Solo kita sudah ada Karanganyar, punya Kemuning, sudah punya kebun teh, Candi Cetho. Kita bisa juga tarik ke arah Wonogiri, ada macam-macam pegunungan dan wisata religi lainnya,” urai dia.

Sebagai Infomasi, kagiatan Ngopi Bareng ini merupakan serangkaian Hari Pers diselenggarakan Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Kota Surakarta dengan tajuk “Wisata Solo, Menyala Abangku”.

Kegiatan berlangsung di Pendopo Perang Wedanan Mangkunegaran ini selain KGPAA Mangkunegara X sebagai narasumber, turut hadir general manager PLN Unit Induk Distribusi (UID) Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta, Ketua PWI Kota Surakarta Anas Syahirul, pengamat pariwisata Universitas Sebelas Maret (UNS) BRM Bambang Irawan, dan Ketua Promosi Pariwisata Daerah (BPPD) Kota Surakarta Retno Wulandari. (Elv)

(and_)

Berita Terkait

PWI Jalin Silaturahmi dan Sinergitas Bersama Kapolresta Surakarta

Wartawan Diancam dan Ditempeleng Ajudan Kapolri di Semarang, PWI Solo: Copot dari Jabatan

Lomba Memasak Sambut Kemerdekaan RI oleh IKWI PWI dan TP PKK Solo: Ajang Emak-emak Buktikan Diri

Kapolres Karanganyar Terima Penghargaan dari PWI Surakarta

Mengenal Monumen Pers Nasional Solo, Tempat Lahirnya PWI

Kapolres Sukoharjo Turut Meriahkan HPN 2023 dengan Menjadi Lakon Ketoprak

Solo Perkuat Pengarusutamaan Gender, Targetkan Jadi Kota Mentor PUG 2025

Hujan Guyur Solo, Begini Suasana Sekaten di Alun-Alun Utara

UIN Surakarta Sepakati Sister University, Rektor Sampaikan Hal Ini

Mahasiswi UIN Surakarta Jadi Runner-up Putri Batik Jawa Tengah

Kolaborasi AI, UIN Surakarta Jalin Kerja Sama dengan Bajdah Educational Arab Saudi

Wajib Datang! Sekaten 2025 Tawarkan Sensasi Nostalgia Tak Terlupakan

Pracima Tuin Pura Mangkunegaran Siap Dibuka Bulan Ini

Favehotel Solo-Universitas Sugeng Hartono Perkuat Pendidikan dan Industri Pariwisata

Putra Putri Lawu 2025 Siap Angkat Potensi Pariwisata Karanganyar

Perluas Promosi, Pekerja Migran akan Dilatih Jadi Duta Pariwisata Indonesia

Koperasi Masyarakat Pariwisata Karanganyar Resmi Diluncurkan, Wadahi Ratusan UMKM

Pelaku Pariwisata di Karanganyar Gelar Dialog Bersama 2 Paslon Cabup dan Cawabup

Sederet UMKM dan Seni Semarakkan Peringatan Hari Pariwisata Sedunia di Boyolali

Pasatya Wigara Sukses Kibarkan Bendera Merah Putih di Peringatan Hari Pramuka ke-64

Tren Jajanan Mahal Melejit, Donat di Nusukan Solo Ini Ludes Kurang dari 30 Menit

Grand Onyx-Solo Paragon Rayakan 1 Tahun dengan Kelas Olahraga dan Malam Apresiasi

Rayakan Hari Kemerdekaan, Favehotel Solo Hadirkan Beragam Promo Menarik

Hari Kemerdekaan, Aston Solo Hotel Ajak Tamu Rasakan Kekayaan Cita Rasa Nusantara

Kuliner Viral Solo Rasa Bangkok Guncang Kota-kota Besar di Indonesia, Salah Satunya Solo Baru

Monpers Festbruari 2025, Merayakan HPN Napak Tilas Kejayaan Pers Indonesia di Era 90-an

KPU Tetapkan Nomor Undian 2 Paslon Pilwalkot Solo 2024

Pesta Anak Surakarta, Wadah bagi Anak-anak Solo Menampilkan Bakat

Lomba Memasak Sambut Kemerdekaan RI oleh IKWI PWI dan TP PKK Solo: Ajang Emak-emak Buktikan Diri

BEM UNSA Gelar Seminar Berintelektual dalam Berpolitik, Cegah Radikalisme di Era Milenial

Disebut Kota dengan Toleransi Tinggi, Festival Budaya Spiritual Digelar di Solo 17-19 Juli

Berita Lainnya