Pend & Budaya

Kirab Budaya, Haul Mbah Syafii bakal Dimasukkan Kalender Wisata

Pend & Budaya

21 Mei 2024 10:59 WIB

Kirab budaya memperingati haul Mbah Syafii Piyoronegoro, Minggu (19/05/2024).

SEMARANG, solotrust.com - Ribuan warga di daerah Mangkang, Wonosari, Mijen, Ngaliyan Semarang, dan sekitarnya antusias mengikuti kirab budaya memperingati haul Mbah Syafi’i Piyoronegoro, Minggu (19/05/2024).

Dalam kirab ini, gunungan hasil bumi diarak. Ada pula patung kerbau yang ditarik, serta berbagai kreasi kirab lainnya sebagai simbol suburnya tanah di Semarang. Sebelumnya juga digelar lomba rebana serta pengajian akbar untuk memperingati haul.



Berdasarkan cerita sejarah, Mbah Syafi’i merupakan tokoh penyebar agama Islam di Pulau Jawa pada 1600-an. Ia juga mendirikan Pondok Pesantren Luhur Dondong Wonosari, konon merupakan pondok tertua di Indonesia.

Konon, Mbah Sholeh Darat yang dikenal sebagi guru KH Ahmad Dahlan (pendiri Muhammadiyah), KH Hasyim Asy'ari (pendiri Nahdlatul Ulama), serta Raden Ajeng Kartini (pahlawan emansipasi wanita) pun sempat belajar agama dengan Mbah Syafi’i.

Pengasuh Pondok Luhur Dondong, Tubagus Mansor, mengatakan kirab tahun ini dibuat lebih besar agar masyarakat tahu jasa Mbah Syafi’i.di Indonesia, baik dari sisi keagaman, sosial, ekonomi maupun budaya.

Diharapkan, pemerintah bisa membuat perayaan haul masuk ke agenda wisata milik Pemerintah Kota (Pemkot) Semarang. Harapannya tentu untuk menunjang wisata religi di Ibu Kota Jawa Tengah (Jateng).

“Dengan kirab ini kami ingin masyarakat bisa meneruskan perjuangan beliau,” kata Tubagus Mansor.

Salah satu tokoh masyarakat, Kadar Lusman menjelaskan, sosok Mbah Syafi’i merupakan salah satu tokoh penyebar agama Islam di Indonesia dan mendirikan salah satu pondok tertua di Jawa Tengah. Konon, zaman dahulu ia juga ikut berjuang melawan penjajah,

“Beliau ini punya jasa besar selain mendirikan pondok dan syiar agama. Dulu juga ikut melewan penjajah, jadi wajib hukumnya sebagai generasi muda kita melestarikan budaya leluhur,” ungkapnya.

Pria menjabat sebagai Ketua DPRD Kota Semarang ini menjelaskan Pemkot Semarang telah menjadikan makam Mbah Syafi’i sebagai destinasi religi di Ibu Kota Jateng. Ke depan dia berharap agar acara haul bisa masuk ke kalender event sehingga bisa mendatangkan wisatawan.

“Haul ini kita juga angkat sebagai kearifan lokal, salah satunya dengan kirab dan lomba rebana. Tentu kita akan mendorong pemkot agar bisa masuk ke kalender event sehingga bisa dibuat lebih besar dan meriah serta bisa mendatangkan wisatawan,” pungkasnya. (fjr)

(and_)