SOLO, solotrust.com - Universitas Islam Negeri (UIN) Raden Mas Said Surakarta menjalin sinergi dengan Komisi Yudisial Republik Indonesia dalam penguatan dunia peradilan. Sinergi ini ditandai dengan penandatanganan memorandum of understanding (MoU) tentang Peningkatan Integritas Hakim untuk Mewujudkan Peradilan Bersih dan Tri Dharma Perguruan Tinggi.
Kesepakatan kerja sama ini ditandatangani oleh Rektor UIN Raden Mas Said Surakarta Toto Suharto dan Ketua Komisi Yudisial Republik Indonesia, Amzulian Rifai, Selasa (04/06/2024).
Toto Suharto berharap kerja sama dapat memberikan sumbangsih yang membawa perubahan bagi dunia peradilan.
“Dengan kerja sama ini kami berharap UIN mampu mewarnai wajah penegakan hukum ke depan yang lebih humanis dan tidak kaku. Hukum itu sejatinya ada karena adanya manusia, maka dari itu hukum harus hidup berdampingan dengan kenyataan sosial masyarakat,” ungkap Toto Suharto, dilansir dari laman resmi Kementerian Agama RI, kemenag.go.id.
UIN Raden Mas Said menyatakan siap membantu Komisi Yudisial untuk mewujudkan cita-cita membangun dunia peradilan lebih berintegritas. Bantuan itu bisa dilakukan dengan penelitian bersama, memberikan pendidikan melalui ceramah keagamaan yang diharapkan mampu menyinari hati penegak hukum, maupun dengan tukar-menukar pengetahuan melalui pengabdian.
“Pada intinya UIN Raden Mas Said siap menjadi mitra strategis semua lembaga dan kementerian untuk tujuan kebaikan Bangsa Indonesia,” katanya.
Penandatanganan MoU ini dilakukan secara desk to desk. Toto Suharto menilai hal itu tidak menghilangkan esensi dan nilai kerja sama dua pihak.
Saat ini bahkan tengah disusun tindak lanjut kerja sama Komisi Yudisial Republik Indonesia dengan Fakultas Syariah UIN Raden Mas Said Surakarta. Kerja sama itu berupa pelaksanaan program magang bagi mahasiswa di Kantor Pusat Komisi Yudisial Republik Indonesia dan Kantor Penghubung Komisi Yudisial.
Wakil Dekan III Fakultas Syariah UIN Raden Mas Said, Fairuz Sabiq, menyebut perjanjian kerja sama sedang dilakukan revisi bersama.
"Semoga nanti mahasiswa Fakultas Syariah UIN Raden Mas Said Surakarta bisa magang di Komisi Yudisial dan memperoleh ilmu langsung dari sumber,” harapnya.
Paling lambat, akhir September realisasi perjanjian kerja sama program magang bisa dilakukan.
“Ketua Komisi Yudisial Republik Indonesia Amzulian Rifai juga dijadwalkan akan mengisi Stadium Generale bagi mahasiswa baru pada semester mendatang,” pungkasnya.
(and_)
.jpg)
.jpg)
