Pend & Budaya

Penghubung KY Jateng Ajak Mahasiswa Berpartisipasi Aktif Jaga dan Tegakkan Peradilan

Pend & Budaya

11 Agustus 2025 09:44 WIB

Penghubung Komisi Yudisial (KY) Jawa Tengah (Jateng) menggelar edukasi publik bertema Peran Penghubung KY: Dua Dekade Menjaga dan Menegakkan Integritas Hakim, Kamis (07/08/2025) di salah satu resto kawasan Kota Lama Semarang. (Foto: Dok. solotrust.com/Andy Battosai)

SEMARANG, solotrust.com - Penghubung Komisi Yudisial (KY) Jawa Tengah (Jateng) menggelar edukasi publik bertema Peran Penghubung KY: Dua Dekade Menjaga dan Menegakkan Integritas Hakim, Kamis (07/08/2025) di salah satu resto kawasan Kota Lama Semarang. Edukasi ini menyasar mahasiswa dari sejumlah kampus untuk memberikan pemahaman publik soal peran strategis Penghubung KY dalam mewujudkan peradilan bersih.
 
Koordinator Penghubung KY Jateng, Muhammad Farhan, menyampaikan edukasi publik ini bertujuan untuk mengenalkan lebih dekat terkait kedudukan, wewenang, dan tugas Penghubung KY kepada masyarakat.
 
Penghubung KY merupakan representasi Komisi Yudisial di daerah yang memiliki peran strategis untuk membangun hubungan dan kerja sama sinergis dengan stakeholder di daerah. Sinergitas ini dibangun dalam rangka menjaga, menegakkan keluhuran martabat, serta perilaku hakim demi tegaknya hukum dan keadilan di Indonesia.
 
"Ini merupakan momen spesial karena Komisi Yudisial telah berumur 20 tahun dan tentunya bisa menjadi lembaga yang dapat dipercaya masyarakat. KY terus berusaha memberikan pelayanan terbaik bagi masyarakat mencari keadilan," kata Muhammad Farhan. 
 
Lewat edukasi publik ini, pihaknya berharap para mahasiswa bisa ikut berpartisipasi aktif dalam menjaga dan menegakkan peradilan, termasuk mengawal peradilan di Indonesia, khususnya Jawa Tengah.
 
"Sebagai generasi penerus bangsa, tentu ini menjadi momentum sangat penting karena masa depan bangsa akan berada di tangan para mahasiswa," tandas Muhammad Farhan. 
 
Lebih lanjut, dirinya berharap edukasi publik ini bisa berjalan secara berkesinambungan dan melibatkan lebih banyak kalangan. Selain itu juga diharapkan adanya dukungan publik untuk menjaga dan menegakkan kehormatan hakim.
 
 
Muhammad Farhan menyebut, Jawa Tengah masuk lima besar provinsi dengan tingkat aduan tertinggi ke Penghubung KY. Empat provinsi lainnya, yakni Jakarta, Jawa Barat, Jawa Timur, dan Sumatra Utara.
 
"Artinya ini menjadi PR (pekerjaan rumah) kita semua bahwa kondisi di Jawa Tengah ini mudah-mudahan masyarakat semakin sadar, semakin aktif, dan bisa memberi masukan atau laporan ketika ada dugaan pelanggaran yang dilakukan hakim," terangnya. 
 
Salah satu tantangan dihadapi Penghubung KY saat ini adalah keterbatasan sumber daya manusia (SDM). Karenanya, menurut Muhammad Farhan, dibutuhkan dukungan banyak pihak untuk senantiasa mengawal proses peradilan. 
 
"Penghubung Komisi Yudisial Jawa Tengah membutuhkan peran aktif semua pihak, termasuk mahasiswa untuk mengawal proses peradilan di Jateng agar bisa berjalan dengan baik," ujar dia.  
 
Penghubung KY sebagai perpanjangan tangan Komisi Yudisial di daerah menjadi garda terdepan yang membantu pelaksanaan tugas KY di daerah. Adapun tugasnya, antara lain menerima laporan terkait dugaan pelanggaran kode etik dan pedoman perilaku hakim.
 
Edukasi publik ini selain menghadirkan Koordinator Penghubung KY Jateng, Muhammad Farhan sebagai narasumber, juga melibatkan tiga pembicara dari kalangan akademisi, advokat, dan jurnalis. Ketiga narasumber yang turut serta memberikan edukasi publik, yakni Wakil Rektor III Universitas Semarang M Junaidi, advokat Naufal Sebastian, dan Ketua Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Semarang Aris Mulyaman. (Andy Battosai)

(and_)

Berita Terkait

Solo-Jogja Lebih Mudah, KRL Jadi Pilihan Mahasiswa Perantau

Aksi Damai Mahasiswa di Gedung DPRD Wonogiri Suarakan Keadilan bagi Rakyat.

HMI Boyolali Gelar Aksi Damai di Depan DPRD, Berakhir Tabur Bunga

HMI dan Polres Demak Dukung Presiden Prabowo Lawan Mafia Pemecah Belah Bangsa

HMI Demak Pilih Jalur Audiensi, Sampaikan 10 Tuntutan ke Polres

Gelombang Protes Ketidakpuasan PKKMB UNS 2025, Mahasiswa Baru: Panitia Lelet!

Penghubung Komisi Yudisial Jateng Peringati HUT ke-20 KY: Perkuat Peran dan Jejaring Pengawasan Peradilan

Penghubung Komisi Yudisial Jawa Tengah Hadiri Persidangan Kasus Korupsi Mantan Wali Kota Semarang

Fakultas Hukum UPGRIS Semarang Lakukan Kunjungan Kerja Sama ke Kantor Penghubung Komisi Yudisial Jateng

Penghubung Komisi Yudisial Jateng Pantau Persidangan Gugatan Calon Legislatif di PTUN Semarang

Efisiensi Anggaran, KY Tak Dapat Laksanakan Seleksi Calon Hakim Agung dan Calon Hakim Ad hoc di MA

PKY Jateng Gelar Diskusi Pengawasan Hakim Perspektif Hukum Tata Negara

Festival SenengMinton Solo 2025 Sukses Tumbuhkan Kecintaan Bulu Tangkis Sejak Dini

Tidak Sekedar Tari: Seniman Surakarta Rayakan Kemerdekaan Lewat Gerak dan Makna

BBGTK Jawa Tengah Gelar Reviu dan Penyusunan Standar Pelayanan untuk Menerima Masukan Pengguna Layanan

Persika Karanganyar Juara Piala Soeratin U-17 Jawa Tengah 2025, Lolos ke Putaran Nasional

Pengukuhan FKUB Muda Jawa Tengah dan Jalan Sehat Kerukunan

Mahasiswi UIN Surakarta Jadi Runner-up Putri Batik Jawa Tengah

Penghubung Komisi Yudisial Jateng Peringati HUT ke-20 KY: Perkuat Peran dan Jejaring Pengawasan Peradilan

Tim Rumah Tangga Komisi Yudisial dan Dinas PU Jateng Lakukan Kunjungan Kerja ke Kantor Penghubung KY Jawa Tengah

Fakultas Hukum UPGRIS Semarang Lakukan Kunjungan Kerja Sama ke Kantor Penghubung Komisi Yudisial Jateng

Mahasiswa HTN Fakultas Syariah UIN Gus Dur Pekalongan Mulai PPL di PKY Jawa Tengah

Edukasi Publik di Sukoharjo: Peran Penghubung dalam Mendukung Wewenang dan Tugas KY

Sambut HUT RI dan Pencapaian KYRI ke-19, PKY Jateng Gelar Doa Bersama

Metro Park View Kota Lama Semarang Hadirkan Beragam Promo dan Aktivitas Spesial

Resmi Buka, Hotel Manon Hadirkan Harmoni Estetika Local Heritage Kota Lama Semarang

Sambut Natal, Metro Park View Hotel Kota Lama Semarang Hadirkan Wonderland Nusantara

Metro Park View Hotel Kota Lama Semarang Hadirkan Paket Buka Puasa Ramadan Nusantara

Dinas Kebudayaan Yogyakarta Kenalkan Kota Baru di Kota Lama Semarang

Menteri Sandiaga: Kota Lama Semarang Bisa Jadi Percontohan dalam Pengembangan Parekraf

Berita Lainnya