Hard News

Tingkatkan Kapasitas Aktor Kerukunan, FKUB Gaungkan Moderasi Beragama hingga Akar Rumput

Jateng & DIY

8 Agustus 2024 13:03 WIB

Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Jawa Tengah (Jateng) menggelar giat Peningkatan Kapasitas Aktor Kerukunan Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Angkatan XI di Hotel D Emmerick Budget Salatiga, Selasa (06/08/2024)

SALATIGA, solotrust.com - Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Jawa Tengah (Jateng) menggelar giat Peningkatan Kapasitas Aktor Kerukunan Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Angkatan XI di Hotel D'Emmerick Budget Salatiga, Selasa (06/08/2024).
 
Dikemas dalam diskusi panel, forum ini membahas beberapa topik terkait moderasi beragama bersama narasumber kredibel di bidangnya. 
 
Ketua FKUB Jateng, Imam Yahya sebagai narasumber pertama menyampaikan pentingnya kerukunan umat untuk membangun kepercayaan masyarakat majemuk, mengurangi konflik keagamaan, dan mendorong kerja sama untuk meningkatkan solidaritas sosial. 
 
“Konflik keagamaan akan selalu ada di masyarakat, apalagi di era digital seperti sekarang. Ada beberapa tantangan kerukunan, yaitu perbedaan agama, stigma sosial, dan kurangnya dukungan," kata Imam Yahya. 
 
"Hal tersebut membutuhkan peran dan tanggung jawab kita dalam meminimalisasi konflik dengan melibatkan mediator, penggerak komunitas, dan memberikan edukasi kepada masyarakat. Tentunya komunikasi yang baik dan pendampingan dari FKUB sangat dibutuhkan masyarakat, seperti pelatihan berkala dan forum diskusi,” jelasnya.
 
Selanjutnya, Kabbag TU Kanwil Kemenag Jateng, Wahid Arbani, mengatakan kerukunan umat beragama akan menumbuhkan kemakmuran dan kebahagiaan bersama. 
 
“Kita patut bersyukur tinggal di Kota Salatiga, salah satu kota toleran di Indonesia. Sikap toleransi di kota ini terbangun dari hasil kerja sama antaraktor intelektual dan kerukunan, ada peran FKUB di dalamnya,” tutur dia.
 
Di Salatiga terdapat 39 etnik dan enam agama m hidup berdampingan dengan rukun, damai, dan harmonis. 
 
“Ibaratnya, Kota Salatiga itu seperti mutiara kecil yang bersinar dari kejauhan, banyak yang ingin tinggal di Salatiga, dan banyak yang mengagumi. Dapat saya katakan, salah satu hal terwujudnya kerukunan adalah mendialogkan perbedaan dalam rangka memastikan sikap toleransi berjalan dengan baik,” imbuh Wahid Arbani. 
 
Anggota DPR RI Kanwil VIII, Luqman Hakim pun mengamati kondisi kerukunan keagamaan di Kota Salatiga. Menurutnya ada tiga hal memengaruhi kerukunan umat beragama, yakni formalitas beragama, kelambatan ekonomi dunia, dan politik. 
 
“Sentimen publik terhadap perbedaan agama dan etnis tidak dimungkiri masih ada di tengah-tengah masyarakat, itu nyata adanya. Itu semua dapat kita minimalisasi dengan adanya penanganan konflik secara tepat, serta memberikan pemahaman masif kepada masyarakat tentang moderasi beragama dan kerukunan umat beragama,” jelas Lukman Hakim.
 
Diskusi panel ditutup dengan sesi tanya jawab. Kegiatan diikuti 90 peserta dari unsur tokoh agama, tokoh masyarakat, berbagai kalangan dan pengurus FKUB.

(and_)

Berita Terkait

Berita Lainnya