Hard News

Waspadai Bencana Hidrometeorologi, La Nina Berlangsung hingga April 2025

Nasional

28 November 2024 14:46 WIB

Ilustrasi (Foto: Pixabay/Geralt)

JAKARTA, solotrust.com - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) terus mengingatkan masyarakat untuk mewaspadai fenomena masuknya musim hujan bersamaan dengan La Nina Lemah. Hal ini mengakibatkan potensi penambahan curah hujan sebesar 20 hingga 40 persen.

Fenomena ini berlangsung mulai November atau akhir 2024 hingga setidaknya Maret atau April 2025. Sebagai informasi, La Nina adalah fenomena anomali iklim global diakibatkan suhu permukaan laut di Samudra Pasifik mendingin, lebih dingin dibandingkan biasanya.



Terkait itu, Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati, mengimbau masyarakat untuk mempersiapkan diri menghadapinya karena fenomena ini dapat berdampak signifikan pada kondisi cuaca.

“Utamanya bagi masyarakat yang bermukim di wilayah perbukitan, lereng-lereng gunung, dataran tinggi, dan juga sepanjang bantaran sungai," ungkapnya pekan lalu, dilansir dari laman resmi Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika, bmkg.go.id.

Dwikorita Karnawati mengatakan, fenomena La Nina berpotensi mengakibatkan berbagai bencana hidrometeorologi, seperti banjir, banjir bandang, tanah longsor, angin kencang, dan puting beliung.

Selain itu juga mengakibatkan bencana banjir lahar hujan yang berpotensi terjadi ketika air hujan bercampur material vulkanik dari gunung berapi berupa pasir, abu, dan bebatuan serta kayu atau pohon, terutama untuk gunung api yang saat ini sedang atau baru saja mengalami erupsi. Karenanya, dibutuhkan kewaspadaan dan kesiapsiagaan seluruh komponen, baik pemerintah pusat, pemerintah daerah, maupun masyarakat.

Dwikorita Karnawati menjelaskan, beberapa faktor utama memengaruhi cuaca dan iklim di Indonesia pada 2025 adalah penyimpangan suhu muka laut di Samudra Pasifik, Samudra Hindia, dan perairan Indonesia. Penyimpangan suhu di wilayah ini berhubungan erat dengan fenomena La Nina Lemah, berpotensi menyebabkan peningkatan curah hujan di Indonesia. Selain itu, fenomena Indian Ocean Dipole (IOD) juga memengaruhi distribusi hujan di wilayah Indonesia.

Berdasarkan analisis dinamika atmosfer dan lautan, BMKG memrediksi sebagian besar wilayah Indonesia pada 2025 akan mengalami curah hujan tahunan dalam kategori normal, dengan jumlah berkisar antara 1.000 hingga 5.000 mm per tahun.

Sebanyak 67 persen wilayah Indonesia diprediksi akan menerima curah hujan lebih dari 2.500 mm per tahun (kategori tinggi), meliputi sebagian besar Aceh, Sumatra Utara, Sumatra Barat, Riau bagian Barat, Jambi, Bengkulu, Sumatra Selatan, Bangka Belitung, Lampung bagian Utara, sebagian besar Kalimantan, Sulawesi bagian tengah dan Selatan, serta sebagian besar wilayah Papua.

Sementara itu, 15 persen wilayah diprediksi mengalami curah hujan di atas normal, termasuk sebagian kecil Sumatra, Kalimantan Timur, Sulawesi Tengah, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, Nusa Tenggara Timur, Kepulauan Maluku, dan Papua bagian tengah. Di lain sisi, satu persen wilayah Indonesia diprediksi akan mengalami curah hujan di bawah normal, seperti di Sumatra Selatan bagian Barat, Nusa Tenggara Timur, dan Maluku Utara.

(and_)

Berita Terkait

BMKG: Puncak Musim Hujan Ancam Jawa Tengah

Masuk Musim Penghujan, Awas Cuaca Ekstrem dan Bencana Hidrometeorologi Mengintai!

Bencana Hidrometeorologi Landa Jawa Barat, Begini Penjelasan BMKG

Masuk Pancaroba, BMKG: Waspada Bencana Hidrometeorologi Mengintai!

Warga Jateng Diminta Siap Hadapi Cuaca Ekstrim hingga Besok!

BMKG Peringatkan Ancaman Bencana Hidrometeorologi Usai Gempa

Musim Kemarau Datang Lebih Awal, El Nino Berpeluang 50-60%

Curah Hujan Jateng Diprediksi Meningkat 40% pada Desember

Dampak La Nina, BMKG: Waspada Potensi Hujan Lebat Sepekan Mendatang!

Waspada La Nina! Wilayah Indonesia Diprediksi Alami Curah Hujan di Atas Normal

Oktober Mulai Hujan, Waspadai Dampak La Nina!

Prosesi Pemakaman Almarhum Sutopo di Boyolali Berlangsung Haru

Diguyur Hujan, Pemilihan Putra Putri Lurik Klaten Berlangsung Meriah

Waspadai Eskalasi Cuaca Ekstrem di Jateng dan DIY, BMKG Ingatkan Potensi Bencana

Masuk Musim Penghujan, Awas Cuaca Ekstrem dan Bencana Hidrometeorologi Mengintai!

Indonesia Berpotensi Gempa Super, BMKG Beri Peringatan

Hadapi Perubahan Iklim, Indonesia Dorong Pengamatan Sistem Kebumian secara Sistematis

Bencana Hidrometeorologi Landa Jawa Barat, Begini Penjelasan BMKG

Libur Nataru, BMKG Minta Masyarakat Waspadai Potensi Cuaca Ekstrem

Waspadai Eskalasi Cuaca Ekstrem di Jateng dan DIY, BMKG Ingatkan Potensi Bencana

Hadapi Perubahan Iklim, BMKG Tekankan Pentingnya Data Kelautan yang Akurat dan Andal

2023 Jadi Tahun Terpanas, Begini Kata BMKG

Gelombang Panas Asia Masih Berlangsung, BMKG Minta Masyarakat Tak Panik dan Tetap Waspada

Gunung Anak Krakatau Siaga, Masyarakat Diminta Waspada Tsunami

Gempa Lombok, Masyarakat Diminta Waspada Gempa Susulan

Berita Lainnya