Hard News

Kasus Pencurian CD di Boyolali, Emak-emak Datangi Mapolres

Hukum dan Kriminal

10 Januari 2025 09:59 WIB

Kasus pencurian celana dalam (CD) menyeret anak di bawah umur di Desa Banyusri, Kecamatan Wonosegoro, Boyolali, Kamis (09/01/2025) sore, sejumlah emak-emak mendatangi mapolres

BOYOLALI, solotrust.com - Semakin rumit, kasus pencurian celana dalam (CD) menyeret anak di bawah umur di Desa Banyusri, Kecamatan Wonosegoro, Boyolali, Kamis (09/01/2025) sore, sejumlah emak-emak mendatangi mapolres.

Kedatangan mereka untuk melaporkan inisial KM (12) atau korban dalam penganiayaan beberapa pekan lalu. Selain itu, mereka sekaligus mengajak para saksi dan barang bukti berupa CD.



Pendamping pelapor, Ria Magdalena mengatakan, kedatangan di mapolres untuk menyampaikan tiga hal, mulai dari kasus pencurian, pelecehan seksual, dan penganiayaan yang dilakukan orangtua KM.

“Jadi dari Bapak Mulyadi ini melakukan penganiayaan anaknya sendiri. Kasus itu ada yang menyaksikan dua orang. Kami juga menyampaikan tiga hal terkait kasus itu. Pelecehan seksual, pencurian, dan penganiayaan oleh orangtuanya,” kata dia kepada wartawan di mapolres. 

Menurut Ria Magdalena, saat kejadian kali pertama atau yang mengawali pemukulan adalah orangtuanya sendiri hingga terjatuh. 

“Bahkan dari berbagai saksi, orangtuanya sendiri yang memukul kali pertama, bahkan sudah jatuh masih dipukul lagi,” ungkapnya.

Ditambahkan, KM masuk rumah dari pintu belakang. Warga mengaku resah dengan ulah anak tersebut.

“Dia masuk dari pintu belakang rumah, banyak ibu yang mengaku diraba-raba sama KM. Ada 20-an ibu ibu yang menjadi korbannya,” beber Ria Magdalena.

Salah satu saksi dan juga korban pelecehan seksual, Yanti mengaku sempat dilecehkan saat tidur pada malam hari.  

“Saya pas tidur malam hari merasa ada yang meraba-raba. Dikira anak saya, waktu itu saya mendengar suara pintu terbuka. Pas saya lihat keluar saya melihat bocah kecil, tapi tidak tahu siapa itu,” ucapnya.

Tak hanya itu, Yanti bilang dalam kasus itu celana dalam juga sempat hilang dua bulan lalu atau sebelum terjadinya pelecehan.

“Ada enam celana dalam yang hilang. Korbannya bukan hanya saya, tapi ibu-ibu lainnya juga. Mereka juga dilecehkan pada saat tidur,” pungkasnya. (jaka)

(and_)