Hard News

Sumanto Desak Pengusaha Jamin Keamanan Pangan dan Obat

Jateng & DIY

23 Mei 2025 15:00 WIB

Ketua DPRD Jateng, Sumanto.

SEMARANG, solotrust.com— Ketua DPRD Jawa Tengah, Sumanto, mendesak para pengusaha untuk menjamin kualitas pangan dan obat-obatan demi melindungi hak masyarakat atas produk yang aman dikonsumsi.
 
Ia menegaskan bahwa keamanan pangan dan obat merupakan tanggung jawab bersama yang harus diwujudkan melalui kolaborasi semua pihak, termasuk Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).
 
Dalam hasil pengawasan di lapangan, DPRD Jawa Tengah menemukan masih banyak makanan yang beredar tidak layak konsumsi. 
 
Bahkan, beberapa di antaranya mengandung zat berbahaya seperti pewarna tekstil, formalin, bahan pencuci, hingga bahan kosmetik, serta makanan yang telah melewati tanggal kedaluwarsa.
 
“Ini bukan lagi soal kelalaian, tapi ancaman nyata bagi kesehatan masyarakat. Kami butuh kesadaran penuh dari para pengusaha untuk mengupayakan proses produksi yang sehat dan aman,” tegas Sumanto.
 
Ia juga menyoroti pentingnya edukasi dan sosialisasi berkelanjutan bagi pelaku usaha, terutama sektor UMKM. Proses produksi makanan, menurutnya, harus memperhatikan aspek higienitas. 
 
Contohnya, pembuat tempe harus mencuci kedelai dengan air bersih untuk mencegah kontaminasi bakteri e-coli. Begitu pula produsen makanan lain, yang harus didorong menggunakan bahan baku yang aman dan terverifikasi.
 
DPRD Jawa Tengah, lanjut Sumanto, aktif menjalankan fungsi pengawasan untuk memastikan pangan dan obat-obatan yang beredar di pasar sesuai standar kesehatan. Ia menekankan bahwa peran BPOM sangat krusial dalam mengawasi aktivitas produksi dan distribusi para pelaku usaha.
 
“Kami mendorong kerja sama antara DPRD, BPOM, pemerintah daerah, dan pelaku usaha untuk mewujudkan pasar yang sehat dan melindungi konsumen,” kata Sumanto.
 
DPRD Jateng akan terus memperkuat pengawasan dan menindak tegas pelanggaran di sektor pangan dan obat, demi menciptakan lingkungan konsumsi yang aman, terutama di tengah meningkatnya kebutuhan masyarakat terhadap produk siap konsumsi. (*), solotrust.com- Produksi pertanian organik di Jawa Tengah mempunyai prospek bagus jika mendapat dukungan dari petani, pemerintah, pihak swasta, hingga konsumen. Terlebih pertanian organik kini mulai dikenal luas masyarakat seiring dengan maraknya tren hidup sehat.
 
Ketua DPRD Jateng Sumanto mengatakan, banyak pelaku pertanian organik bermunculan seiring dengan pangsa pasar yang semakin terbuka. Tak hanya bernilai ekonomis tinggi, pertanian organik penting untuk perbaikan ekosistem pertanian yang kian rusak akibat terpapar bahan sintetik atau kimiawi.
 
"Produk pertanian organik selama ini identik dengan nilai ekonomis yang tinggi. Kualitasnya premium. Selain untuk konsumsi dalam negeri, peluang untuk ekspor juga terbuka lebar," kata Sumanto, belum lama ini.
 
Sumanto menambahkan, pertanian organik mengandalkan bahan-bahan alami. Proses penanaman hingga panen tanpa menggunakan pestisida atau pupuk kimia sintetis. Menurutnya, Jawa Tengah sebagai salah satu lumbung pangan nasional memiliki potensi besar dalam pengembangan pertanian organik. Hal tersebut didukung dengan kekayaan sumber daya alam, keberagaman komoditas, dan kesadaran masyarakat akan pentingnya pangan sehat.
 
Sejumlah wilayah di Jawa Tengah juga sangat potensial dikembangkan sebagai sentra pertanian organik. Khususnya wilayah dataran tinggi seperti Magelang, Temanggung, Wonosobo, dan Boyolali. Selain itu, curah hujan yang cukup dan suhu stabil pada sejumlah wilayah Jawa Tengah cocok untuk budidaya pertanian organik.
 
"Dalam skala kecil, budidaya produk organik juga bisa dilakukan masyarakat di sekitar rumah untuk dikonsumsi sendiri. Ini lebih ramah lingkungan dan hemat biaya untuk pengeluaran rumah tangga," kata politisi PDI Perjuangan tersebut.
 
Meski begitu, lanjutnya, budidaya produk pertanian organik juga memiliki sejumlah tantangan. Yaitu produksi awal yang lebih rendah daripada pertanian konvensional, pasar yang masih terbatas, hingga tak semua petani familiar dengan teknik pertanian organik.
 
Ia mendorong pemerintah ikut mendukung pertanian organik dengan mendampingi kelompok tani, memberikan penyuluhan, hingga membuka peluang pasar. Sumanto meyakini pertanian organik bakal menjadi masa depan pertanian berkelanjutan. 
 
"Selain pasar ekspor yang terbuka lebar, pertanian organik juga membuka peluang berkembangnya agrowisata yang bisa menarik banyak wisatawan. Ini sudah banyak contohnya dan berhasil dikembangkan masyarakat," tandasnya.

(Wd)