Hard News

Kopi Gunung Gambar: Bangkit dari Sejarah, Mekar Menjadi Harapan Wisata Gunungkidul

Jateng & DIY

7 Juli 2025 16:07 WIB

Ilustrasi (Foto: Pixabay/senjakelabu29)

Solotrust.com - Jauh sebelum hiruk pikuk kedai kopi modern meramaikan kota, di perbukitan Gunungkidul tersimpan sebuah kisah tentang Kopi Gunung Gambar. Bukan sekadar komoditas, kopi ini adalah jejak warisan masa lalu yang kini kembali menorehkan harapan baru bagi pariwisata dan ekonomi lokal.

Kisah Kopi Gunung Gambar bermula dari masa kolonial, bahkan akarnya sudah tertanam kuat sejak era VOC. Penanaman awal kopi ini tercatat pada 1907, menunjukkan betapa lamanya kopi ini menjadi bagian dari lanskap agraris Gunungkidul. Seiring berjalannya waktu dan minimnya pengetahuan masyarakat akan potensinya, budidaya kopi ini sempat meredup, bahkan nyaris hilang ditelan zaman.



Titik balik datang pada 2018. Berkat inisiatif dan peran penting mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Gadjah Mada (UGM), budidaya Kopi Gunung Gambar mulai dihidupkan kembali. Mahasiswa bersama masyarakat bahu-membahu menanam kembali bibit-bibit harapan, mengembalikan kejayaan kopi yang terlupakan ini. Upaya ini bukan hanya soal menanam pohon, namun juga mengedukasi masyarakat tentang potensi dan cara budidaya kopi berkelanjutan.

Kini, Kopi Gunung Gambar tidak hanya tentang biji kopi berkualitas, namun juga menjadi magnet baru bagi dunia pariwisata Gunungkidul. Dengan hamparan kebun kopi asri dan udara pegunungan segar, kawasan ini memiliki potensi besar sebagai destinasi agrowisata.

Pengunjung bisa belajar langsung tentang proses budidaya kopi, menikmati seduhan kopi khas Gunung Gambar, hingga merasakan ketenangan alam pedesaan. Ini adalah perpaduan sempurna antara edukasi, relaksasi, dan kenikmatan kuliner.

Saat ini, luasan lahan kopi di Gunung Gambar telah mencapai tiga hektare dengan perkiraan produksi tahunan sekira satu ton biji kopi. Angka ini menunjukkan kemajuan positif, namun tantangan masih membayangi. Keterbatasan lahan dan akses air menjadi kendala utama perlu diatasi.

Untungnya, pemerintah daerah, termasuk Dinas Pertanian dan Pangan serta bupati Gunungkidul, memberikan dukungan penuh. Berbagai upaya tengah dilakukan untuk mengatasi kendala ini, termasuk rencana pengadaan sumur bor yang krusial untuk keberlanjutan budidaya. Komitmen ini menjadi angin segar bagi para petani dan pengembang Kopi Gunung Gambar.

Adanya dukungan penuh dari berbagai pihak, harapan akan Kopi Gunung Gambar menarik investor dan wisatawan semakin besar. Lebih dari itu, kebangkitan kopi ini diharapkan mampu meningkatkan perekonomian masyarakat setempat, menghadirkan lapangan kerja, dan menjadikan Gunungkidul semakin dikenal lewat kekayaan alam dan budayanya. Kopi Gunung Gambar bukan hanya cerita tentang masa lalu, namun juga simbol harapan dan kemakmuran di masa depan. (Annabatista Bria)

*) Sumber

(and_)