Hard News

Jateng Siap Jadi Tuan Rumah MTQ Nasional 2026

Jateng & DIY

10 Juli 2025 16:52 WIB

Menteri Agama RI Nasaruddin Umar (kanan) dan Wakil Gubernur Jawa Tengah, Taj Yasin (kiri) (Foto: kemenag.go.id/Akmal)

JAKARTA, solotrust.com - Menteri Agama (Menag) RI Nasaruddin Umar menerima audiensi Wakil Gubernur Jawa Tengah, Taj Yasin Maimoen di Kantor Pusat Kementerian Agama (Kemenag), Jalan Lapangan Banteng, Jakarta. Pertemuan ini membahas rencana pelaksanaan Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) Nasional 2026 dengan Provinsi Jawa Tengah siap menjadi tuan rumah.

Turut hadir dalam pertemuan ini Dirjen Bimas Islam Kemenag Abu Rokhmad dan Kepala Kanwil Kemenag Jawa Tengah Saiful Mujab. Menag mendorong Jawa Tengah untuk melakukan inovasi dalam penyelenggaraan MTQ Nasional 2026. Salah satu ide diusulkan adalah seminar bertema ketuhanan melibatkan pakar internasional, mengangkat topik seputar hubungan antara sains dan teologi.



“Kita ingin tampilkan hal baru, misalnya seminar tentang Tuhan dengan pakar-pakar dari Mesir, Amerika, dan Eropa. Bisa ambil topik sains dan teologi,” ujarnya, Kamis (10/07/2025), dilansir dari laman resmi Kementerian Agama, kemenag.go.id.

Menag juga menekankan pelaksanaan MTQ bukan hanya ajang keagamaan, namun juga perlu memiliki dampak ekonomi signifikan bagi masyarakat.

“Walaupun biayanya mahal, manfaatnya sangat besar untuk masyarakat. Hotel, transportasi, kuliner semua bergerak. Manfaatnya ke masyarakat langsung,” sebutnya.

Wakil Gubernur Jawa Tengah, Taj Yasin, menyampaikan kesiapan daerahnya menjadi tuan rumah MTQ Nasional 2026. Secara prinsip, Pemerintah Provinsi Jawa Tengah (Pemprov Jateng) telah menyiapkan anggaran dan akan segera berkoordinasi lebih lanjut setelah diterbitkannya Keputusan Menteri Agama (KMA).

Alhamdulillah tadi sudah secara lisan, sudah di ACC bahwa kami menjadi tuan rumah MTQ 2026. Kami juga pada prinsipnya sudah persiapkan anggarannya, ttetapi kita tunggu KMA-nya, keputusannya resmi sehingga kami nanti bisa menyampaikan ke badan anggaran di DPRD,” kata dia.

Taj Yasin juga menekankan pentingnya inovasi dalam penyelenggaraan, sebagaimana arahan menag, mulai dari sistem penjurian hingga pengembangan ilmu agar dampaknya dirasakan luas masyarakat.

(and_)