SEMARANG, solotrust.com - Rumah Sakit Hermina Banyumanik Semarang resmi mengoperasionalkan gedung 2 pada Jumat (25/07/2025). Acara peresmian dilakukan Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Semarang, M Abdul Hakam.
Direktur Rumah Sakit Hermina Banyumanik, Ong Felin Sinaga, mengatakan kehadiran gedung ini merupakan langkah memperkuat layanan kesehatan prima, berkelanjutan, dan berorientasi pada kenyamanan serta keselamatan pasien.
"Rumah Sakit Hermina Banyumanik berdiri sejak 2014 sebagai cabang ke-19 dari 51 cabang Rumah Sakit Hermina Grup. Selama sebelas tahun sejak awal berdiri, rumah sakit ini telah melalui berbagai tantangan dan perkembangan sesuai fluktuasi dunia perumahsakitan yang dinamis," ungkapnya.
Gedung 2 terhubung dengan gedung 1 terdiri atas enam lantai, namun untuk saat ini baru dioperasikan hingga lantai empat. Sementara untuk dua lantai lainnya, direncanakan dibuka secara bertahap untuk ruang perawatan dan administrasi.
Lantai dasar difungsikan sebagai penambahan area parkir. Sementara lantai dua untuk pelayanan poliklinik dengan konsep one stop service, di mana kasir, farmasi, dan pengambilan sampel laboratorium berada dalam satu area.
Lantai tiga digunakan untuk pelayanan kamar bersalin serta penambahan ruang intensive care sebanyak 21 tempat tidur meliputi ICU, PICU, dan NICU. Lantai empat menjadi ruang perawatan dengan 29 tempat tidur, terdiri atas suite room, kamar eksekutif, deluxe, dan perawatan kelas.
"Kami menyadari pencapaian ini tidak lepas dari dukungan berbagai pihak, baik pemerintah, mitra kerja, maupun masyarakat yang telah memercayakan pelayanan kesehatannya kepada kami," kata Ong Felin Sinaga.
"Semoga diresmikannya gedung 2 ini, mutu pelayanan kesehatan di RS Hermina Banyumanik dapat terus meningkat,” harapnya.
Direktur PT Medikaloka Banyumanik Semarang, Yosefa Rumbawati menambahkan, sejak berdiri pada 2014, RS Hermina Banyumanik awalnya memiliki 50 tempat tidur dan 107 sumber daya manusia (SDM).
Saat ini kapasitas tempat tidur telah mencapai 127 unit dengan rata-rata kunjungan pasien rawat jalan sebanyak 481,85 orang per hari. Rawat inap 79,76 pasien per hari, serta tingkat hunian tempat tidur (BOR) mencapai 88,37 persen.
"Pembangunan gedung dua ini untuk menindaklanjuti kinerja RS Hermina Banyumanik, di mana kunjungan rawat jalan, rawat inapnya itu sudah sangat meningkat. Kami tidak ingin ada antrean, ketidaknyamanan dari pasien sehingga membangun gedung 2 ini," terang Yosefa Rumbawati.
"Utamanya pelayanan ICU itu tingkat keterisiannya sudah tinggi hampir 90 persen dari tempat tidur tersedia saat ini sehingga kami merasa perlu untuk menambah," tambah dia.
Yosefa Rumbawati menyebut, pihaknya melayani bukan hanya masyarakat Kota Semarang, namun juga dari daerah lain, seperti Kabupaten Semarang, Demak, Kudus, Pati, Kendal, Salatiga, Wonogiri, dan Boyolali.
Pembangunan gedung 2 dilakukan demi meningkatkan layanan, khususnya ruang ICU dengan kapasitas 21 tempat tidur.
"Kami harap dengan penambahan jumlah tempat tidur intensif ini, tidak ada lagi waiting list untuk pasien-pasien ICU," harap Yosefa Rumbawati.
Pihak rumah sakit berharap ke depannya dapat menghadirkan layanan hemodialisa, terutama bagi pasien ICU membutuhkan fasilitas tersebut.
“Kami juga terus mempersiapkan diri menghadapi tantangan baru, termasuk penerapan KRIS, rumah sakit berbasis kompetensi, dan sistem IDRG agar dapat melayani masyarakat lebih baik dan lebih luas,” tegasnya
Sementara itu, Kepala Dinkes Kota Semarang, M Abdul Hakam mengapresiasi pembangunan gedung 2 RS Hermina Banyumanik. Menurutnya, layanan kesehatan di Kota Semarang kini semakin mudah diakses dan memberikan kenyamanan bagi masyarakat.
(and_)