Solotrust.com - Bupati Pati, Sudewo, menuai kritik keras dan protes massal setelah mengeluarkan kebijakan kontroversial menaikkan Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) sektor pedesaan dam perkotaan sebesar 250 persen. Kendati pihaknya telah menyampaikan permintaan maaf dan berjanji akan meninjau ulang kenaikan pajak, hal itu tak meredakan amarah warga.
Aliansi Masyarakat Pati Bersatu berencana menggelar demonstrasi besar-besaran pada 13 Agustus, tidak hanya menuntut pembatalan kebijakan, namun juga mendesak Sudewo untuk mundur dari jabatannya.
Aksi protes ini dilatarbelakangi ketidakpuasan masyarakat terhadap kenaikan pajak yang dinilai tidak sensitif terhadap kondisi ekonomi. Warga merasa kenaikan drastis ini sangat membebani. Sejumlah warga menyatakan setuju jika ada kenaikan, namun seharusnya dilakukan secara bertahap. Salah satu warga, Zaeno, bahkan mengatakan kebijakan itu tak sensitif karena pekerjaan di desa sangat sulit.
Janji Kampanye yang Bertentangan dan Dukungan Warga Beralih
Menariknya, perlawanan terhadap kebijakan ini juga datang dari para pendukung Sudewo sendiri. Salah satu koordinator aksi, Supriyono atau akrab disapa Botok, mengaku sebagai pendukung pasangan Sudewo-Risma dalam pemilihan kepala daerah (Pilkada) tahun lalu.
Ia menyatakan kritik ini murni karena kebijakan kenaikan PBB jelas-jelas membebani masyarakat dan bukan karena motivasi politik. Hal ini bertentangan dengan janji Sudewo saat kampanye menyatakan tak akan menitikberatkan pendapatan daerah dari pajak dan retribusi.
Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pati berargumen kenaikan PBB diperlukan untuk mengejar ketertinggalan pendapatan daerah dari kabupaten tetangga dan membiayai pembangunan infrastruktur, seperti jalan dan rumah sakit.
Alasan ini diragukan warga, seperti Erry Ardyan yang melihat pemkab lebih banyak menghabiskan anggaran untuk acara seremonial. Kisruh ini menjadi ujian berat bagi kepemimpinan Sudewo yang belum genap setahun menjabat, dan menunjukkan masyarakat Pati tak akan diam menghadapi kebijakan dirasa tidak adil.(Annabatista Bria)
*) Sumber
(and_)