SOLO, solotrust.com - Pasatya Wigara kembali bertugas sebagai pasukan pengibar bendera pada peringatan Hari Pramuka, 14 Agustus 2025, di Kota Surakarta (Solo). Pasukan ini kali pertama dibentuk pada 2017 sebagai inovasi khas Kota Solo, berdampingan dengan Pasukan Pengibar Bendera (Paskibra) yang bertugas di upacara Hari Kemerdekaan.
Menurut Kepala Bidang Kepemudaan Dinas Kepemudaan dan Olah Raga (Dispora) Kota Surakarta, Utik Sri Wahyuni, keberadaan Pasatya Wigara menjadi kebanggaan tersendiri karena hingga kini tidak dimiliki daerah lain.
“Pasatya Wigara adalah pasukan unggulan Kota Surakarta. Tugas utamanya di Hari Pramuka, namun mereka juga aktif di berbagai kegiatan resmi pemerintah kota (Pemkot) dan Kwarcab,” jelasnya kepada solotrust.com.
Proses rekrutmen dilakukan setiap tahun melalui seleksi ketat yang diumumkan kepada seluruh SMA, SMK, dan MA di Surakarta. Syaratnya siswa kelas satu karena mereka akan bertugas selama setahun penuh.
“Kami pilih kelas satu agar mereka masih punya waktu bertugas di tahun berikutnya dan mampu mengikuti seluruh agenda tanpa terbentur kesibukan akhir sekolah,” tambah Utik Sri Wahyuni.
Tahun ini, antusiasme pelajar sangat tinggi. Tercatat dari 320 pendaftar, hanya 23 yang terpilih, terdiri atas 14 putra dan sembilan putri. Jumlah ini dipilih setelah proses seleksi administrasi, tes fisik, hingga wawancara.
“Banyak yang termotivasi setelah melihat penampilan Pasatya Wigara di upacara atau dari sosialisasi kami di sekolah dan media sosial,” kata Utik Sri Wahyuni.
Seleksi berlanjut ke tahap tantingan pada 8 dan 9 Juli, bertujuan menguji komitmen calon anggota. Dalam kegiatan ini, mereka diberi materi tentang kepramukaan, kebangsaan, lagu daerah, motivasi, hingga pembentukan karakter.
“Tantingan ini memastikan mereka benar-benar siap. Selama ini, tidak ada yang mundur di tahap ini karena semua merasa bangga terpilih dari ratusan pendaftar,” ungkapnya.
Setelah tantingan, para calon anggota memasuki tahap latihan intensif. Menjelang pelaksanaan tugas, mereka dikarantina di hotel pada 13 Agustus untuk memastikan kondisi fisik dan mental siap sepenuhnya.
“Karantina ini penting agar mereka terpantau dan tidak ada risiko keterlambatan atau kendala di hari pelaksanaan,” terang Utik Sri Wahyuni.
Selain mengibarkan bendera di Hari Pramuka, Pasatya Wigara memiliki agenda lain sepanjang tahun, seperti Gelar Senja, peringatan Hari Baden Powell, penjagaan Natal dan Tahun Baru, kegiatan saat Lebaran, hingga pawai pembangunan.
“Selama setahun mereka menjadi pasukan andalan Pemkot dan Kwarcab,” imbuhnya.
Pelatihan Pasatya Wigara melibatkan dua pelatih dari Kodim 0735/Surakarta dan dua pembina dari Kwartir Cabang Pramuka Kota Surakarta. Kombinasi ini memastikan pembinaan disiplin, keterampilan teknis, dan jiwa kepemimpinan berjalan seimbang.
Menutup keterangannya, Utik Sri Wahyuni berharap Pasatya Wigara tetap eksis dan bahkan menambah jumlah personel di masa mendatang.
“Antusias pendaftar semakin besar setiap tahun. Dengan kebanggaan yang mereka bawa, semoga ke depan personel bisa lebih banyak sehingga semakin maksimal di lapangan,” pungkasnya.
*) Reporter: Rossalia Yolanda Putri/Nirmala Asnaliza Mutiasari
(and_)