SOLO, solotrust.com – Cireng merupakan salah satu jajanan khas Jawa Barat yang cukup populer di kalangan masyarakat. Makanan ini berbahan dasar tepung tapioka atau dalam bahasa Sunda dikenal dengan sebutan aci.
Nama cireng sendiri merupakan singkatan dari 'aci digoreng'. Kepopuleran cireng mulai merebak pada era 1980-an. Saat itu, cireng banyak dijajakan di kaki lima sebagai camilan murah meriah.
Seiring perkembangan zaman, cireng mengalami berbagai modifikasi, mulai dari bentuk lebih seragam, tambahan bumbu pelengkap, hingga munculnya aneka varian isi yang semakin menarik minat pembeli.
Kini, cireng isi menjadi salah satu camilan favorit masyarakat dari berbagai kalangan. Tak hanya dijumpai di daerah asalnya, Jawa Barat, cireng isi juga mudah ditemui di berbagai daerah di Indonesia, termasuk Kota Solo yang dikenal dengan keragaman kulinernya.
Salah satu penjual belakangan banyak menarik perhatian masyarakat Solo adalah Cireng Isi Prasmanan Gading. Kendati usahanya baru berjalan sejak 2024, kedai ini sudah memiliki pelanggan setia.
Cireng Isi Prasmanan Gading buka setiap hari mulai pukul 16.00 hingga 22.00 WUB. Menariknya, di sini menggunakan sistem prasmanan.
Pembeli dapat leluasa memilih sendiri varian isi cireng sesuai selera masing-masing. Setelah memilih pesanan, pembeli langsung melakukan pembayaran di kasir. Mereka kemudian akan diberi nomor antrean sebelum pesanan digoreng hangat-hangat.
Cireng Isi Prasmanan Gading dikenal memiliki cita rasa autentik dengan tekstur kenyal khas serta isian melimpah di setiap gigitannya. Uniknya, cireng di sini tidak hanya mengandalkan rasa gurih dari adonan aci, namun juga dipadukan dengan saus cocolan barbeque beraroma manis gurih dan pedas, sehingga memberikan sensasi rasa lebih kaya dan berbeda dari cireng umumnya.
Inovasi ini menjadikan cireng tak sekadar camilan sederhana, melainkan hidangan bisa dinikmati semua kalangan. Tak tanggung-tanggung, Cireng Isi Gading menawarkan hingga 30 varian isi yang siap memanjakan lidah pembeli.
Pilihan gurih pedas, seperti ayam pedas, ayam teriyaki, jando pedas, keju lumer, keju mozarella, hingga tuna pedas selalu menjadi favorit. Ragam varian ini membuat pembeli bisa kembali berulang kali tanpa khawatir bosan karena selalu ada rasa baru yang bisa dicoba setiap kali berkunjung.
Semua varian cireng ini dibanderol hanya Rp1.000 per biji, sehingga ramah di kantong semua kalangan. Dengan cita rasa enak dan harga sangat terjangkau, tak heran kedai ini selalu dipadati pembeli dan nyaris tak pernah sepi setiap harinya.
Pemilik usaha Cireng Isi Prasmanan Gading, Bayu, mengungkapkan setiap hari ia menyiapkan sekira 3.500 cireng isi dan seluruhnya selalu habis terjual. Ia menambahkan, musim hujan kerap menjadi tantangan tersendiri bagi usahanya karena banyak pembeli enggan keluar rumah.
“Setiap hari selalu bawa 3.500 biji dan alhamdulillah selalu habis terjual,” kata Bayu kepada
solotrust.com, Jumat (15/08/2025).
“Kecuali kalau hujan, orang-orang malas keluar rumah, jadi ngaruh juga ke penjualan cireng isi ini,”sambungnya.
Bayu mengaku dari hasil penjualannya mampu meraup omzet sekira Rp3 juta hingga Rp3,5 juta setiap hari. Tak hanya mengandalkan penjualan offline di outlet, Cireng Isi Prasmanan Gading juga melayani pemesanan secara online. Pesanan tak hanya datang dari wilayah Solo, namun juga dari luar kota seperti Salatiga.
Adapun untuk menjaga kualitas saat pengiriman, cireng dikemas dalam bentuk frozen food sehingga tetap aman sampai tujuan. Seiring meningkatnya permintaan, Bayu kini telah memiliki delapan karyawan yang membantunya dalam proses produksi agar stok cireng selalu tersedia setiap hari.
Setelah sukses mengelola Cireng Isi Prasmanan di kawasan Gading, Bayu berencana memperluas usahanya dengan membuka cabang baru. Lokasinya akan ditempatkan tak jauh dari outlet pertama agar mudah dijangkau pelanggan setia.
*) Reporter: Eka Ririn Marantika/Salma Arezha/Siti Latifah
(and_)