Hard News

HUT ke- 277, Kabupaten Wonogiri Dapat Hadiah Dari MURI

Jateng & DIY

5 Mei 2018 22:12 WIB

Penyerahan rekor MURi dalam HUT ke- 277 Kabupaten Wonogiri. (dok/humas)


WONOGIRI, solotrust.com- Memperingati Hari Ulang Tahun (HUT) ke- 277 Kabupaten Wonogiri, pemkab gelar pentas campursari 100 Jam. Pentas campursari 100 Jam ini mencatatkan diri di Museum Rekor Dunia Indonesia (MURI) sebagai pementasan campursari terlama.



Rekor ini mengungguli rekor campursari terlama sebelumnya, yakni pementasan campursari 90 jam yang dipegang oleh Kabupaten Gunung Kidul. Melansir dari laman resmi Pemkab Wonogiri, pementasan yang dimulai pada Sabtu (28/4/2018) pukul 21.00 WIB tersebut selesai pada hari Kamis (3/5/2018) dinihari, di alun-alun Giri Krida Bhakti Wonogiri.

Menurut perwakilan MURI, Ariani Siregar, catatan MURI sebelumnya untuk Wonogiri adalah rekor pembuatan kelir wayang kulit terpanjang, penanaman pohon terbanyak, dan memakan tiwul dengan peserta terbanyak.

“tercatat dalam MURI ke 8.441 pementasan Campursari 100 Jam sebagai rekor baru setelah mengalahkan rekor sebelumnya pementasan campursari selama 90 jam yang dipegang oleh Kabupaten Gunung Kidul,” tuturnya.

Lebih dari 100 seniman yang berasal dari berbagai daerah turut hadir memeriahkan acara kerja bareng Pemkab Wonogiri dan Panata Organizer ini.  

Sementara itu Sekretariat Daerah Kabupaten Wonogiri Suharno mengatakan, pentas Campursari 100 Jam merupakan sarana untuk berkumpul seluruh elemen masyarakat. Kegiatan Campursari 100 Jam dapat diambil nilai bahwa seni sebagai sarana untuk olah rasa, cipta dan karsa harus mendapatkan tempat dan ruang untuk berkreasi.

“Hal yang sama juga harus dilakukan pada bidang kesenian yang lain. Kabupaten Wonogiri sebagai salah satu wilayah dengan potensi seni dan budaya tradisional yang sangat beragam kiranya mampu memberikan fasilitas dan dukungan agar potensi budaya yang ada dapat berkembang dan lestari.” Ungkapnya.

(wd)