Hard News

BPPTKG Sebut Merapi Menuju Erupsi Magmatis

Hard News

24 Mei 2018 17:25 WIB

Kepala BPPTKG Yogyakarta Hanik Humaida. (solotrust.com/adam)

YOGYAKARTA, solotrust.com- Gunung merapi kembali meletus Kamis (24/5/2018) dinihari pukul 02.56 WIB. Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan (BPPTKG) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) mencatat amplitudo maksimum letusan tersebut mencapai 60 milimeter dengan durasi 4 menit dan tinggi kolom asap 6000 meter. Berdasarkan analisa BPPTKG Yogyakarta, merapi terjadi deflasi atau pengempisan atau proses pengosongan konduit.

Kepala BPPTKG Yogyakarta Hanik Humaida, letusan Kamis dinihari dipicu tekanan gas dari dalam dan suara gemuruh merupakan material material yang terlontar. Saat ini dari analisa BPPTKG terjadi deflasi atau pengempisan atau proses pengosongan konduit.



“setelah erupsi 2010 kan didalam konduit itu ada sisa lava, kemudian didorong oleh suatu gas, kemudian materialnya mulai terlontar keluar, nah ini namanya proses clearing.” Jelas Hanik.

Sementara awan pijar merah yang terlihat pada letusan Kamis dinihari merupakan magma yang menandakan awal menuju proses erupsi magmatis.

“Awan pijar merah itu adalah menunjukkan adanya material yang dari dalam itu merupakan magma, sehingga kita bisa menyebutkan ini adalah awal menuju erupsi magmatis.” Tutur Hanik.


Sementara itu Hanik juga mengimbau warga di lereng Gunung Merapi untuk menghindari kawasan di radius 3 kilo meter dari puncak merapi, untuk mengurangi dampak abu vulkanik. (adam)

(wd)

Berita Terkait

Berita Lainnya