SOLO, solotrust.com- Kepala Dinas Pariwisata (Disparta) Kota Surakarta, Hasta Gunawan menerima aspirasi Paguyuban Rukun Santoso Sriwedari terkait lokasi penataan sementara sembilan bangunan pedagang kawasan Sriwedari yang terdampak pembangunan Masjid Taman Sriwedari Surakarta (MTSS).
Bangunan pedagang itu dibongkar untuk revitalisasi Gedung Wayang Orang (GWO) dan pembangunan MTSS yang akan segera dimulai usai lebaran tahun ini. Disebutkan Hasta, ada dua lokasi yang diusulkan oleh pedagang.
"Lokasi yang diusulkan pedagang, pertama di sebelah barat Masjid Al Hidayah Sriwedari, kedua di sekitar area parkir sepeda motor pengunjung Gedung Wayang Orang," kata Hasta kepada wartawan, Selasa (5/6/2018)
Akan tetapi, ditambahkan Hasta, Disparta tidak serta merta dapat mengabulkan usulan tersebut, namun ia berjanji pihaknya akan segara berkoordinasi dengan Dinas Perdagangan Kota Surakarta mengupayakan hal itu. Pasalnya, Pemerintah Kota (Pemkot) Surakarta yang akan menentukan hasil akhir penataan pedagang.
Padahal, kata dia, lokasi penataan sementara pedagang itu sudah dirancang oleh Pemkot dan hampir dipastikan pedagang akan menempati lokasi tersebut.
"Kita koordinasikan dengan Dinas Perdagangan, kita bantu rekomendasikan namun keputusan bukan dari kita," ujarnya
Sementara, Joko Sukamto, Ketua Paguyuban Rukun Santoso Sriwedari menilai langkah pemberian shelter oleh Pemkot bukanlah solusi tepat.
Menurutnya, lokasi yang telah ia usulkan, salah satunya di area parkir GWO bisa menampung belasan kios pedagang. Pasalnya ia bersama beberapa pedagang memiliki kios permanen dan memiliki Surat Ijin Penempatan (SIP).
"Kami kurang setuju pilihan yang diberikan Pemkot, kami sudah berikan usulan ke Dinas Pariwisata Kota Solo, semoga usulan kami direalisasikan" ujar Joko kepada wartawan, Senin (4/6/2018)
Ia berharap Pemkot memberikan relokasi tempat yang lebih layak.
Hingga berita ini ditulis, belum ada kesepakatan antara Pemkot Surakarta dengan pedagang terkait lokasi penataan sementara pedagang kawasan Sriwedari tersebut. (adr)
(wd)