SOLO, solotrust.com- Wali Kota Surakarta FX Hadi Rudyatmo menegaskan bahwa pedagang tidak lagi diperbolehkan untuk tinggal di dalam bangunan Pasar Jebres, hal itu berkaca dari kondisi sebelum Pasar Jebres direvitalisasi yang begitu memprihatinkan dan tidak menarik. Pasalnya, banyak yang menjadikan Pasar Jebres sebagai tempat tinggal mereka.
Untuk memastikan itu, dijelaskan Rudy, Pasar Jebres akan dijaga oleh Satpol PP, Polsek Jebres, dan Koramil setempat yang akan rutin berkeliling memastikan tidak ada pedagang yang menjadikan bangunan Pasar Jebres sebagai tempat tinggal.
"Pokoknya sudah tidak boleh lagi dipakai untuk tidur, nanti pasarnya kumuh lagi, kalau kumuh tidak ada yang mau datang berbelanja," tegas Rudy dalam sambutan yang ia berikan saat peletakan batu pertama Pasar Jebres Solo, Selasa (5/6/2018)
Lebih lanjut, Rudy berencana akan menghidupkan kembali budaya Aparatur Sipil Negara (ASN) di lingkungan kerja Pemerintah Kota Surakarta untuk berbelanja ke pasar-pasar tradisional di Kota Solo.
"Nanti sebelah barat akan dibangun taman bermain tepatnya di lahan eks SPBU Jebres, itu bisa disinergikan dengan Pasar Jebres dan kawasan Stasiun Jebres, kalau bersih bisa menarik perhatian banyak yang berbelanja, supaya semua mau belanja ke Pasar Jebres, dan satu lagi, ASN belanja rutin ke pasar tradisional akan kita hidupkan kembali, jangan sampai belanja bayam online, belanja sayur online" ujar Wali Kota FX Hadi Rudyatmo.
Ia berharap pedagang Pasar Jebres agar mempunyai rasa memiliki terhadap bangunan Pasar Jebres yang baru nantinya. Kemudian, pada saat pembagian kunci tidak perlu protes.
"Para pedagang memiliki kewajiban menjaga pasar, kalau kerja bakti bersih-bersih pasar harus mau, kita sediakan kontainer sampah di sebelah timur," harapnya.
Seperti diberitakan sebelumnya, Pasar Jebres Solo resmi dimulai pembangunannya pada Selasa (5/6/2018). Peresmian itu ditandai dengan prosesi peletakan batu pertama oleh Wali Kota FX Hadi Rudyatmo. (adr)
(wd)