SEMARANG, solotrust.com – Baik wisatawan domestik maupun mancanegara kini bisa menikmati akses menuju Karimunjawa dengan mudah. Pasalnya, penerbangan komersial rute Semarang-Karimunjawa maskapai Nam Air resmi diluncurkan, Minggu (10/6/2018).
Dengan menumpangi pesawat ATR 72-600 dengan jadwal penerbangan pukul 06.00 WIB dari Bandara Internasional Jenderal Ahmad Yani Semarang, para turis dapat tiba di Bandara Dewadaru dalam waktu tempuh kurang dari 30 menit.
Direktur Jenderal Perhubungan Udara Agus Santoso menjelaskan, Bandara Dewadaru semula diprogramkan untuk penerbangan perintis guna memfasilitasi masyarakat yang tinggal di pedalaman atau pinggiran. Namun, karena banyak turis asing yang ikut menumpang, maka penerbangan perintis dihentikan.
“Bandara ini diprogramkan sebagai bandara dengan penerbangan perintis yang menghubungkan Karimunjawa dengan Semarang, Surabaya, Pulau Madura. Pemerintah merasa perlu membuka penerbangan perintis untuk membuka daerah-daerah pedalaman dan pinggiran,” terangnya saat menghadiri Peresmian Penerbangan Perdana (Inaugural Flight) Nam Air Rute Semarang-Karimunjawa di Bandara Dewadaru.
Hal itu disebuntya sesuai program nawacita Presiden Joko Widodo yaitu melakukan pembangunan dari pinggiran yang masih minim konektivitasnya.
Agus bersyukur, maskapai Nam Air kini menyediakan rute penerbangan komersial Semarang-Karimunjawa dengan frekuensi tiga kali penerbangan dalam seminggu. Yaitu pada Rabu, Jumat, Minggu. Agus berharap, Bandara Dewadaru dapat menjadi pintu gerbang pengembangan wilayah Karimunjawa.
Sementara itu Sekda Jawa Tengah Sri Puryono yang hadir dalam peresmian mengatakan, masyarakat Karimunjawa mendukung upaya pemerintah dalam pengembangan pariwisata tersebut. Masyarakat setempat diminta untuk menjaga kondusivitas wilayahnya.
“Saya titip masyarakat sini betul-betul mendukung dan menjaga kondusivitas Karimunjawa, ana rembuk ya dirembuk. Untuk pengembangan Bandara Dewadaru, Pemkab Jepara telah menyediakan lahan sepanjang 400 meter untuk perpanjangan runway-nya agar bisa didarati pesawat besar. Kami berharap pengembangan tourism ini multiplier effect-nya pada pertumbuhan ekonomi Karimunjawa dan Jawa Tengah,” harapnya.
(way)